Toping 22: Memories Are Come Back!

22.2K 756 66
                                    

Maaf ngepostnya lama yah? u,u

kalo ga besok, yah nanti tengah malem.

pokoknya komennya harus lebih dari 80 sama votenya LEBIH dari 100 deh! okay? :D

kalo udah lebih gue post last topingnya :D

Laf laff readers setiaku mwah ;3

***********************************

- Zara -

Aku menggeliatkan tubuhku yang masih berbalut selimut. Kemudian aku duduk dan mengerjap-ngerjapkan mataku beberapa kali. Jam berapa ini? Oh, masih jam 6.45 . Aku melirik ke sebelah sisi kanan ranjang di kamar ini, tidak ada Al. Kemana dia? Bukankah dia biasa berangkat jam 7 lewat? Huft... Aku menghela nafas kemudian turun dari ranjangku. Aku membuka kenop pintu dan berjalan mengelilingi apartment Al. Sesekali aku memanggilnya,

"Al....? Kamu belum berangkat?" Tapi nyatanya aku tak mendapatkan satupun jawaban dari pertanyaanku. Apa dia udah berangkat? Sepagi ini? Aku duduk disofa sambil mengusap atas perutku. Mungkin ini memang yang terbaik. 'Lebih baik tidak usah melihat, nanti malah jadi ingin bertemu' aku terkikik sendiri mengingat kata yang diucapkan doraemon pada nobita. Tapi lama-lama tawa kecilku berubah menjadi isakan yang memilukan. Kenapa rasanya sesak dan sakit...

Aku telah siap untuk pergi ke airport. Ku lirik arlojiku yang menunjukkan pukul 7.15. Aku menuliskan memo yang ku taro diatas meja ruang tengah dengan kotak kado yang telah lama aku persiapkan untuknya,

"To : Alvino

Mungkin hari ulang tahun kamu udah lewat tiga hari yang lalu.

Tapi nggak akan ada kata terlambat untuk segalanya.

Terima kasih untuk hari-hari indah yang pernah kamu berikan untukku.

- with love -

Zaranthia"

Aku menyeret koper dengan tangan kiriku. Aku mengunci pintu apartment Al dan menghapus air mata yang muncul di sudut mataku. Rasanya sakit. Tapi aku harus pergi. Aku menaiki taksi blue bird menuju airport.

Drrrttt Drrrttt

Handphoneku bergetar. Panggilan? Auryn? Video call rupanya. Aku mengangkat telfonnya dan wajah Auryn dengan background mobil honda jazz yang baru jadi miliknya.

"Jadi ketemu di airport?" Auryn mengangguk dengan semangat.

"Lo yakin mau ke Paris za?" Aku mengangkat kedua bahuku.

"Apa ga ada jalan buat kalian balik apa? Gue gamau kalian pisah." Rengeknya. Gue juga maunya gitu ryn...

"Pernikahan ini karna terpaksa ryn. Semua terpaksa. Dan ga bisa kita paksain lebih dari ini..." Lirihku.

"Iya gue tau. Tapi keterpaksaan itu menimbulkan kesadaraan diantara kalian kan? Kalian saling mencintai!!" Teriaknya frustasi.

"Tapi gue ga bisa bikin dia terluka lebih dari ini Ryn... " Isakku.

"Gimana dengan baby yang ada di perut lo Za? Dia butuh ayhahnya..." Suara Auryn mulai melunak. Aku menggeleng kuat-kuat.

"Ini cuma kecelakaan doang. Biar gue yang bertanggung jawab sama baby ini..." Aku mendengar Auryn menghela nafas kuat-kuat.

Ice Cream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang