Promise

3.9K 333 13
                                    

Hari ini aku pulang cepat.
Tunggu aku ya!

Pesan itu ditanggalkan di depan pintu kamar. siapa yang menulis ini? Tentu saja teman anehku yang ingin dipanggil 'Harapan'. Apa sih yang dia harapkan?

Memangnya siapa yang mau menunggu dia pulang? Dan untuk apa dia menggantung kertas ini di depan pintu kamar? Apa dia baru saja masuk ke kamarku secara sembarangan? Kurang ajar.

Ah. Lapar sekaliii..

Aku bekerja sebagai dancer di salah satu grup. Aku sering tampil di berbagai negara, haha. Dan temanku, J-Hope, selalu menemaniku.

Padahal aku sering melarangnya. Entahlah, memang anak keras kepala.

Fall... everything
Fall... everything
Fall... everything
Heuteojine

Dering handphone-ku menyala dengan kencang. Mengagetkanku dari lamunanku memikirkan....... sial! Untuk apa aku memikirkan J-Hope?

Aku mencari handphone-ku di dalam tas yang ku gantung di pundak.

Tertera nama J-Hope di layar handphone-ku. Untuk apa dia menelphoneku?

Halo?

(Y/n)? Kau sudah di rumah? Sudah membaca pesanku?

Iya. Ada apa?

Haahh.. aku kira kau akan marah jika--

HEY BODOH! TENTU SAJA AKAU AKAN MARAH BILA KAU MEMASUKI RUMAHKU SECARA SEMBARANGAN! BAGAIMANA KALAU-

Kau ini wanita macam apa sih?

Kau sendiri? Makhluk macam apa kau?

Hahah!

Cepatlah.. jangan buang waktuku J-Hope. Untuk apa kau menelphone?

Aku ingin mengajakmu kencan! Haha!

Apa maksudmu?

Sudahlah. Nanti sore, jam 5.

Tunggu! J-Hope! Dimana?! Nanti aku salah pakaian kalau kau taunya membawaku ke rumahmu lagi! Sementara aku memakai dress dan kau mengajakku bermain playstation.

Hahah! Tidak akan. Aku membawamu ke suatu tempat. Kau pasti suka.

Pfftt.. baiklah.

Sambungan pun kumatikan.

Dia ingin membawaku kemana? Ah. Lebih baik aku tidur dan lupakan kejadian menyedihkan sewaktu aku latihan dance tadi.

×××

Aku memakai kaus putih berbintik hitam dan rok pendek berwarna hitam. Semoga dengan pakaian ini, kemana saja J-Hope membawaku akan cocok.

Sengaja aku hanya memakai eyeliner dan lip-gloss serta sedikit bedak yang tipis. Bagaimanapun aku harus terlihat cantik.

Hahh~

Dimana dia? Ini sudah jam 17:17 tapi dia tak kunjung menelphoneku. Dasar bodoh. Selalu telat dan mengingkari janji waktu.

Eh tunggu...

Aku mendengar suara mobil mendekat. Aaaa! Itu pasti J-Hope. Akan kutampar dia karena telat menjemputku, hahahahah! Tak sabar membayangkan wajah merah sehabis kutampar nanti!

Buru-buru aku mengambil tas kecil dan handphone di atas meja. Kubuka pintuku dan...

Apa?

Itu memang mobil J-Hope...

Tapi..

Kemana dia?

Oh ayolah, ini tidak lucu. Kenapa hanya supirnya yang datang? Apa dia mengerjaiku lagi? Aku sudah dandan, bajingan!

Supirnya membuka pintu dan datang ke arahku.

"Nona, tuan muda Hoseok tidak bisa datang." Kata supirnya.

XKWBXUSBCUDBZH JN8$;《¥¤BU&7;JUBSB HAAAAAAAHHHH!!!!

"Kenapa ya pak?" Jawabku agak keras, berusaha sebisa mungkin menutup teriakan kagetku tadi.

"Dia..." aku melihat peluh sang supir yang mulai bermunculan di sekitar dahinya. Kenapa?

"Pak? Apa kau tidak apa-apa?"

"Y--ya tidak apa apa. Tuan muda Hoseok, dia..."

Persetan dengan bapak ini. Benar-benar habis kesabaranku menunggunya berbicara.

"Pak? Ayolah, beritahu aku. Aku teman J-Hope juga. Aku berhak tahu."

×××

Oi..

penasaran ga? Ga, yak? Ya udah deh (':

Saya bikin ini paling nggak sampe 500 words doang wkakwakw.. saya sendiri orangnya bosen kalo liat part isi ceritanya panjaaaaaaaang.

Fan - JHope ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang