Gara-Gara Fisika(?)

1.4K 95 0
                                    

"(Y/n)? Kau masih marah padaku?"

"Tentu saja! Kau... benar-benar! Astaga! Aku benci sekali padamu." aku memukul kepalanya dengan buku fisika yang lumayan tebal. Percuma, dia tidak akan jera. Dia malah tertawa. Menertawai kebodohannya sendiri -_-

"Aku minta maaf, hahaha! Padahal aku tadinya mau mengantarmu pulang ke rumah dengan se--"

Aku memotong pembicarannya dengan roti yang kubeli tadi.

"Makan tuh roti."

Aku berdiri dari kursi kantin, berniat pergi ke toilet. Aku ingin membasuh wajahku ke wastafel. Dia menyebalkan. Semoga, dengan membasuh wajahku, segala pemikiran aneh tentangnya bisa ikut larut bersama air.

Grep

"Kau membuatku kaget, Hoseok!" Aku berteriak di depannya sambil menginjak tanah.

Dia masih memegang tanganku sambil tersenyum. Ini... membuatku gugup. Jantungku berdegup tidak karuan, dengan caranya melihatku.

"Aku suka padamu."

Aku membulatkan mata dengan sempurna. "Apa? Kau--" aku melihat ke belakangku. Siapa tahu dia berkata itu pada orang di belakangku. Ternyata kosong, hanya ada aku dan dia di sini. "Kau suka... siapa?"

Dia menunjukku dengan jari telunjuknya. "Aku suka caramu mengajariku fisika."

Yang tadinya hatiku berada di atas awan, dengan suksesnya hatiku langsung jatuh ke dalam dasar jurang yang berbatu. Sakit.

Aku mendesis dan memutar bola mataku. "Apa maumu?"

"Ke rumahku, nanti pulang sekolah."

Aku mengingat kejadian kemarin. "Tidak! Tidak mau. Nanti kau berbuat mesum denganku di rumahmu. Tidak, tidak."

Dia menyentil keningku dengan kencang. "Kau saja yang berpikiran mesum. Kan aku hanya bilang mengajariku. Bukan berbuat yang tidak-tidak."

Kring

"Iya, iya. Aku duluan ya." Aku menarik tanganku dari genggamannya. Sebenarnya aku ingin berlama-lama disentuh(?), tapi apa boleh buat. Bel sialan itu berbunyi dan itu sangat mengganggu.

×××

Kring

(Aduh bel mulu ya ah)

Aku membereskan buku di atas meja dan memasukkannya ke dalam tas.

"Beri salam." Ketua kelas memerintahkan semua siswa di kelas untuk memberi salam kepada ssaem.

"Terima kasih." Kami mengucapkan dengan serempak dan berjalan ke luar kelas setelah saem keluar.

"Mencariku?" Hoseok mendongakkan kepala sambil melihatku.

"Tidak. Siapa yang mencarimu?" Aku mengkerutkan kening, bingung dengan aksi-terlalu-percaya-diri miliknya itu.

"Baiklah. Kajja!" Dia berjalan duluan di depanku.

"Kita ke rumahmu dengan berjalan kaki, atau dengan apa?"

Dia menarik tanganku.

Ah, jangan dengan berlari!

"Hoseok! Pelan-pelan." Dia menarik tanganku dengan kuat dan dia juga berlari dengan kencang. Kakinya terbuat dari apa?

"Baik, baik." Dia berlari dengan lambat. Apakah aku salah bicara? Harusnya tadi aku berkata 'berhenti berlari'. Ini membuat jantungku berpacu sepuluh kali lipat (mati dong -_-)

"Berhenti!" Aku menarik tanganku darinya setelah keluar dari gerbang sekolah. Dia menatapku sambil mengatur napasnya, begitu pun aku yang sembari memegang lutut.

"Lelah?" Dia menunjuk kakiku. Tentu saja, bodoh.

Aku mengangguk.

"Taxi!"

×××

"Bohong! Ini bukan rumahmu. Mana mungkin rumahmu di sini. Ini dekat dengan studio big hit. Ayolah, jangan membuang waktu di sini." Aku melihat jam lewat handphoneku.

"Mana mungkin aku membawamu ke salah tempat. Ayo masuk."

Dia membuka sepatunya dan membunyikan bel.

Ding dong!

"Hyung!"

Tok tok tok

Aku hanya bisa melihat ke arah sekitar. Ini tidak beres. Aku merasa tidak enak.

Pintu terbuka dan menampilkan wajah Jimin-sunbaenim yang tersenyum. "Kau (y/n)? Selamat datang!"

Aku berteriak dan melompat ke belakang.

Tidak mungkin.

Duk duk duk

Suara orang berlari di belakang Jimin-sunbaenim terdengar dengan keras dan cepat.

"(Y/n)? Mana?! Aku ingin melihat wajah--yeppeo." Jin-sunbaenim kini melihatku dengan wajah teduh.

Bagaimana aku mengenal mereka? Mereka IDOL!

"(Y/n)! Kau temannya Hoseok itu ya?" Jimin-sunbaenim menanyaiku dengan wajah lucunya.

"I--iya. Aku teman sekelasnya."

×××

Yeey haha. Comeback dengan cerita absurd. Maaf kalo gantung. Terserah padamu mau khayalin kek gimana selanjutnya.

Diajak ke kamar? AAAAWWWW!!

Fan - JHope ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang