Wawawa!! Anak kecil bikin ff no children! AAAAA!!! Tapi kayaknya ini ga nc deh *apasihanakkecil* *soktauaja*
×××
Sinar matahari memaksa masuk ke dalam mataku. Aku membuka mata perlahan. Jam berapa ini? Kenapa matahari sudah terlebih bangun daripada aku?
"Pagi!"
Sesosok wajah seorang pria tiba-tiba mendekat ke arahku. Membuatku terkejut dan tak sengaja kepalaku menghantam benda keras di belakangku.
"Aw! Kau kalau ingin mengagetkanku lihat tempat." Aku mengusap kepalaku.
"Iya, maaf." Hoseok mengusap kepalaku sambil tersenyum dan mengedip-ngedipkan matanya. Ada apa dengan dia hari ini? Aneh sekali.
"Kau tahu ini hari apa?" Hoseok bertanya sambil duduk di sampingku.
Ha? Kenapa dia bertanya padaku seperti itu? Apa ini hari ulang tahunnya? Mustahil. Tanggal delapan belas Februari kan sudah lewat.
"Ini hari Minggu. Kenapa?" Jawabku.
"Hari Minggu artinya?"
"Hari untukku bermalas-malasan. Sudahlah Hoseok, kau menggangguku yang sedang bermimpi indah tadi dengan Jungkook."
"Apa kau bilang? Apa Jungkook lebih tampan daripadaku, sehingga kau memimpikannya?"
Kulihat wajah Hoseok memerah.
Sensitif sekali dia. Moodnya berubah dengan cepat.
"Tidak. Tentu saja suamiku lebih tampan dari pria mana pun, kecuali ayahku."
Dia membuang wajahnya. Jadi ceritanya dia cemburu? Okay. Apa dia ingin mempermainkan istrinya seperti ini sampai besok pagi?
"Hoseok." Aku bangun dan menegakkan tubuhku yang masih terduduk di tempat tidur nyaman ini.
Dia tidak bergerak dari tepian tempat tidur ini. Wah, sepertinya akan menjadi permainan asik.
Aku mengalungkan lenganku ke bahunya yang lebar. Hangat dan nyaman. Aku merasakan tubuhnya yang tiba-tiba menegang.
Perlahan tanganku menyusuri dadanya yang bidang dan hinggap disana. Dia mengerang. Lucu sekali suaranya.
Aku mundur karena dia sudah mulai membalikkan badannya.
Aku membuka kakiku lebar, menarik perhatiannya. Dan sepertinya dia tertarik dengan godaanku. Dia merangkak ke arahku seperti monster yang kehausan dan mulai menindihkan badannya yang kekar(?) di atasku.
Dia mulai dengan menciumi keningku lalu hidung, dan kemudian bibir. Ah ini sangat manis. Morning kiss memang manis.
Jangan salahkan aku mengapa ini bisa terjadi, salahkan dia yang dengan anehnya cemburu.
Pertama-tama aku mengecup bibirnya perlahan, tapi ternyata dia menginginkan yang lebih. Dia menggigit bibir bawahku, aku yang terkejut pun membuka bibirku untuk memberikan akses penuh untuknya.
Lidahku dan lidahnya bergulat dengan panas. Aku yang terangsang pun menegakkan tubuhku dan menindihnya. Kini aku berada di atasnya. Aku yang sekarang berkuasa atas permainan panas ini.
Sial. Napasku hampir habis. Aku menarik wajahku dan kulihat wajahnya kini memerah.
Dia menarik tengkukku dan tangannya yang kekar mulai menelusuri bahuku, mengelusnya dengan pelan dan merobek piyamaku dengan tiba-tiba.
Apa-apaan dia, baru saja bermain halus langsung menjadi kasar secara tiba-tiba.
"(Y/n). Aku menginginkan lebih, boleh?" Dia membisikkan kata-kata itu tepat di telingaku. Sial. Dengan suaranya saja membuatku basah.
Kini bra-ku sudah terpampang dengan jelas. Dia tersenyum dan meraba bra-ku. Ini nikmat sekali.
Sesekali aku mendongak ke atas mencari udara. Napasku tertahan saat jarinya mencapai puncak dari payudaraku.
Aku mulai mengerang dan mendesis(?). "Hoseok."
"Terus, panggil namaku," dia menggigit bibir bawahnya. Membuatku ingin merasakan lagi bibirnya.
Tangannya mulai menelusuri punggungku dengan lembut. Jangan, jangan kau coba-coba merobek bra-ku, sialan.
Dia membuka pengaitnya dengan halus. Hah syukurlah.
"Sekarang, boleh?"
Aku mengangguk.
Dia mulai bermain.
Dan aku, menikmati setiap gerakannya.
×××
YAAAAHHH!!! HAHAHAHAH GELI SENDIRI ANJIR AKDHSHXBHWZU
Malu deh kalo sampe part ini dibaca sama temen sekolah (':