"Oppa. Jangan tidur kemalaman ya! Jika aku pulang terlalu lama, cari aku di restoran biasa." Ucapku setelah lama kami berbincang lewat telephone.
Dia sedang tour ke Arab. Dan aku di Korea Selatan, sendiri. Keluargaku ada di Indonesia. Dan mana mungkin aku meninggalkan pekerjaanku sebagai pelayan, dan pergi bersama boygroup BTS.
Hoseok, akan pulang nanti siang ke Seoul. Dan aku tidak sabar menunggunya.
Ya.. kekasihku, Hoseok, atau yang biasa dipanggil J-Hope adalah member Bangtan Sonyeondan.
Aku? Pekerjaanku pelayan? Padahal kekasihku artis. Aku tak peduli.
Aku suka melayani orang. Kata pendetaku juga, lebih baik melayani daripada dilayani.
Tring!
Alarm tanda jam 7 sudah berbunyi. Sebaiknya aku bergegas, atau bosku akan memarahiku jika aku telat.
×××
"(Y/n), kau terlambat 15 menit!" Teriak bosku dari dalam dapur.
Aku menunduk sambil meminta maaf.
"Baiklah baik! Layani meja nomor 3 itu."
Apa salahnya hanya terlambat 15 menit? Apakah neraka akan mendekat jika aku terlambat 15 menit?
"(Y/n)! Kemari kau bajingan kecil! Apa kau menaruh bubuk lada di makanan ini? Apa kau tidak tahu aku bekerja keras membuatnya?!" Teriak salah satu koki kepadaku.
Apa? Aku saja sedari tadi melayani pelanggan.
Aku bergegas ke arah dapur.
"Aku kan melayani pelanggan. Bukan di dapur!"
"Jangan bohong! Memangnya aku tidak melihatmu menuang bubuk-bubuk itu ke dalam makanan?" Kata si koki baru itu.
Ingin rasanya aku mencakar wajahnya dan membuang wajah itu ke samudra terpencil.
Aku langsung melepaskan ikatan rambutku dan membiarkannya tergerai. Aku melepas tanda 'Pelayan Restoran ChimChim' dan membuangnya ke sembarang tempat. Sekarang sisa kemeja putih dan rok hitam selututku, dan tentu saja stocking hitam serta high heels hitam.
"Aku bekerja di sini bukan untuk dituduh! Aku mencari uang! Dan, aku..." kataku sembari memperlihatkan tatapan ganasku kepada bos dengan tampang seperti kotoran, "Berhenti!"
Aku berjalan ke arah pintu keluar dari restoran ini dan pergi dengan taxi.
Lebih baik aku pergi ke pantai.
Hidup ini sebenarnya indah. Jika kau menganggapnya buruk, berarti cara engkau menjalankan hidup ini yang salah.
×××
J-hoppa: kau dimana? Aku mencarimu di restoran katanya kau mengundurkan diri. Ada apa?
J-Hoppa: hey! Jawab aku!
J-Hoppa: chagiya! Kau membuatku khawatir.
J-Hoppa: (y/n)!
(Y/n): ya oppa?
J-Hoppa: kau dimana?
(Y/n): dihatimu oppa
J-Hoppa: aku serius.
(Y/n): di belakangmu.
Kulihat kini kekasihku membalikkan badan dan menoleh ke belakang.
Aku melambaikan tanganku sambil tersenyum.
J-Hoppa: ayolah jangan bermain-main, chagi. Kau dimana? Aku merindukanmu!
(Y/n): aku di belakangmu, bodoh.
Kini aku memeluknya dari belakang. Bagaimana bisa dia tidak merasakan kehadiranku?
"Hoseok, kabar ini baru saja aku dengar." Tiba-tiba saja Jin oppa datang mengganggu suasanaku dengan Hoseok oppa.
"Apa, hyung?"
"(Y/n), bunuh diri di jurang dekat pantai."
"Hyung. Jangan bercanda. Aku baru saja mengiriminya chat di kakao talk."
Aku pun mengangguk mengiyakan perkataan Hoseok.
"Benar. Hoseok, relakan (y/n). Biar dia hidup tenang." Jimin oppa mendekat ke Hoseok.
Hey... ayolah. Apa kalian sedang bercanda? Aku berada di dekat kalian!
Aku rindu kalian!
"Aku merindukanmu, (y/n)." Hoseok menangis. Belum pernah aku melihat dia serapuh ini.
Aku juga... merindukan kehidupan.