Prolog

2.8K 94 2
                                    

     “Nes, Nes,” Flora memanggil, hanya kujawab dengan mengangkat dagu. “Lo masih suka sama Uzi?”

     Mendengar pertanyaan tiba-tiba tersebut, aku hanya meliriknya sekilas. Kemudian berdeham sebelum balik bertanya, “Menurut lo?”

     Ketiga temanku tidak terperanjat, sudah terbiasa dengan jawabanku. “GILA! Move on dong, Nes.”

     Tiara ikut-ikutan 'menyemangati'. “Tau lo. Lo tuh gagal move on atau nggak mau move on?” Malah membuat mood-ku makin memburuk.

     Yah, sebenarnya memburuk sejak hari itu, ditambah dengan pertanyaan tak terduga Flora.

     Flora menambahi, “Mending sama Bagas. Lo masih suka dia juga, kan?”

     Aku hanya bergumam.

     “Lo kenapa dah, Nes? Dari kemaren ngomongnya irit banget.”

     Mood-ku tidak lagi baik. Kuhusap wajahku dengan kasar, beranjak, memilih membawa kaki ke toilet perempuan daripada perasaanku makin tidak menentu di depan mereka. Aku sedang tidak ingin membicarakan apapun hari ini.

     “Lah? Ines kenapa?”

     “Ines baper?”

     Ya, apapun, hari ini.

     Atau, mungkin juga ke depannya?

     Karena, keadaanku tak lagi sama.

Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang