Problem

11.1K 209 5
                                    

"EHH BRENGSEK KELUAR LO. Lo harus tanggung jawab sama yang udah li lakuin." Teriaknya di depan rumah besar milik seorang pejabat di kotanya. Tapi tidak menciutkan nyali gadis ini.

"Woooi keluar lo. Woooii buka wooi." Gadis itu terus menggedor-gedor pintu rumah besar yang tertutup rapat itu.

" sialan lo. Kalo ga di buka gue laporin lo kepolisi biar nama orang tua lo ancur. Biar semua orang tau kelaluan buruk lo yang selama ini lo sembunyiin dari balik tampang polos lo itu." Seru seorang teman gadis itu.

"Udah. .. hiks gak papa... mereka mu-mungkin gak ada hiks..."

"Apaan sih lo. Udah lo diem gue gak mau temen gue di giniin." Bentak gadis tadi pada temannya

"Woo...." teriakan gadis itu terhenti saat pintu rumah yang sedari tadi di pukulnya terbuka.

"Maaf ada apa ya?" Seorang perempuan paruh baya keluar dengan tubuh gemetar.

"Mana majikan mu? Ada yang perlu saya bicarakan.!" Jawab gadis itu tegas.
"Ma-ma-aaaf kalian mencari siapa ya? Tuan be-ssar, Nyonya atau tuan muda?.kalia si-siap-pa ya?" Jawabnya gagap

"Saya Preeta. Temannya tuan muda mu itu. Suruh dia keluar atau aku yang akan masuk kedalam?" Tanyanya lantang.

"Tu-tuan muda tidak ada. Dia belum pulang dari dua hari yang lalu. Mungkin dia di apartemennya." Jawabnya sudah agak sedikit lancar.

"Awas minggir gue gak percaya." Chymta mencoba menerobos masuk kedalam rumah

"Udah Chyn mungkin dia bener karna waktu itu Pras bilang mau keluar kota." Jawab anantha.

"Terus lo percaya?" Tanya Preeta.

"Udah kita pulang aja" Anantha membalik badannya dan langsung masuk kedalam mobil Preeta.

Flashback

Drrrt drrrt
"Duuuuh siapa sih ganggu aja masih pagi juga." Umpat Preeta lalu menutup kepalanya dengan bantal karna enggan mengangkat telpon untuknya.

"Ya ya ya. Gue angkat sialan pagi-pagi gini udah telpin siapa sih gak tau apa orang ngantuk." Gerutunya.

"Hallo." Jawab Preeta dengan nada kasar.

"...." saat mendengar isakan tangis di ujung telponnya Preeta langsung melihat ponselnya siapa yang memanggilnya itu.

"Lo kenapa Nan?" Tanya Preeta khawatir.

"Gue... gu-gue.."

"Iya lo, lo kenapa kok lo nangis. Lo di paksa lagi sama nyokap lo buat ikut dia?"

"Bukan Pee. Bantu gue Pee, gue butuh kalian lo bisa datang ke apartement gue Pee? Nanti gue cerita. Pleasee Pe."

"Yah lo mau nyuruh gue kesana pake mewek-mewek segala. Ya nanti gue kesana bareng Chynta." Jawab Preeta malas.

"Sekarang Preeta sekatang. Penting lo ngerti gak sih.?" Bentak Anantha. Preeta langsung mandang ponselnya ngeri. Baru kali ini anantha berteriak membentaknya.

"Iya iya gue kesana SE-KA-RA-NG puas lo? Gue mandi dulu."

"Gausah lo mandi di sini aja."

"Gila lo gue yang cantik ini masa gak mandi. Jijay amat."

"PREETAAAAA."

"Iya ya ya. Gue On the way sekarang. Rese lo ah." Preeta langsung memutuskan sambungan telpon secara sepihak. Dia langsung bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi dan benar saja dia tidak mandi mendengar apa kata sahabatnya itu.

Preeta langsung membawa kunci mobilnya yg berada diatas meja rias lalu bergegas pergi.

"Mau kemana kamu Pee? Pake baju tidur bawa kunci mobil." Tanya papanya.

"Mau keluar." Jawabnya datar tanpa memperdulikan papa nya yg kebingungan.
Ya kalian memang benar Preeta tidak menggati piama doraemon yang melekat pada tubuhnya sejak tadi malam itu. Karna dia pikir dia hanya ke apartemen sahabatnya disana banyak baju Preeta yang sengaja dia tinggalkan.

Preeta langsung bergegas pergi kerumah Chynta karna di minta oleh Anantha untuk menjemput sahabatnya terlebih dahulu. Saat Preeta sampai Chynta sudah berdiri di depan rumahnya.

Saat masuk kedalam mobil Chynta langsung memberikan pandangan aneh pada Preeta yang mengenakan piama doraemonnya itu. Preeta hanya mendelik kesal tanpa memberikan protes sepatah kata pun dia langsung membelah jalanan kota supaya cepat sampai ke apartrmen sahabatnya.

Sesampai di depan apartement milik Anantha mereka berdua langsung masuk karna mereka sudah hafal betul katasandi milik Anantha.

Pemandangan yang pertama kali mereka lihat adalah kamar Anantha yang sangat berantakan dan Anantha yang duduk di lantai sambil memeluk erat kedua kakinya.

"Lo kenapa Nan.?" Chynta langsung menghampiri Anantha yang menangis segukan. Preeta hanya bersikap acuh dan memutar bolamatanya malas.

"Palingan juga si Pras gak ada kabar. Iya kan?" Tanya Preeta yang langsung di balas dengan anggukan oleh anantha.

"Ah rese lo gara-gara dia lo gangu tidur cantik gue." Rutuk Preeta sembari menngambil bantal yang berada di lantai bukan pada tempatnya.

"Masalahnya bukan karna dia ngilang gak ada kabar aja hiks. Masalahnya gue sama dia itu ... gue sama dia.." ucapan Anantha terpotong karna dia mendapatkan tatapan tajam dari Preeta juga Chynta.

"Apa? Lo sama dia kenapa hah?" Tanya Chynta dan Preeta bebarengan.

"Gue telat satu bulan Pee, Chyn." Jawab Anantha langsung menundukan kepalanya. Mungkin malu.

"Terus masalahnya apa gue gak ngerti.?" Tanya Chynta. Tapi reaksi Preeta berbeda. Dia hanya manpu melongo dengan mulut terbuka karna mendengar pernyataan dari sahabatnya itu.

"Lo bilang sama gue, lo gak ngelakuin hal itu kan Nan?" Tanya Preeta tapi tidak kunjung mendapatkan jawaban dari AnanthA.

"NAN!!! Jawab gue. Ngga kan Nan? "

"IYA PEE IYA. Gue ngelakuin hal tolol itu sama Pras Pee gue ngelakuin itu." Jawab anantha dengan deraian air mata. Preeta mengacak rambutnya prustasi.

Dia gak nyangka kalo sahabatnya bakalan bertindak bodoh seperti dirinya dulu. Tapi tidak ada satu orang pun yang tau tentang kejadian Preeta dulu termasuk 2 sahabatnya ini. Kecuali Kenan dan orang tua mereka.

"Kenapa lo bisa sebodoh itu Nan?" Preeta menangis atas apa yang telah terjadi pada sahabatnya itu.

"Kenapa Nan kenapa? Kapan lo lakuin itu sama si brengsek itu." Tanya Preeta

"Gue ga tau Pee gue lupa. Yang jelas sebulan kebelakang. Dan sekarang gue telat. Dan Pras ga ada kabar udah 4 hari ini ga bisa gue hubungin. Gue musti gimana Pee kalo gue hamil. Bisa di bunuh gue sama nyokap." Jawab ananta dengan air mata yang rerus turun.

" kita cari dia ". .

Hai aku updet lagi nih. Jangan lupa di vote atuh gak kasian apa sama aku yang udah nulis terus ga di kasi vot sama komen. Huuuuu author nangis :'(:'(
Komen yang mengkritik sangan aku tunggu loh. Aku gak keberatan kok kalo di komen yg pedas juga karna iyu bisa bantu aku buat perbaiki tulisanku. Pleeeeeeease aku tunggu vote sama komen nya yaks heheh.maksa. 😀.

Makasih buat yang udah nyempetin baca cerita asburd ini hhe. Muah: -*

VIRGIN (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang