nyonya Harmawan

3.2K 82 2
                                    

Typo brtebaran di mana2 maaf yah belum aku edit lagi langsung post.  Jangan lupa votment nya yaaa.  Makasiiig.  Happy reading 😘

Hari ini aku telah sah menjadi nyonya Harmawan baik menurut agama ataupun menurut agama.  Tadi pagi seorang Sandy Harmawan telah mempersunting ku.

Jujur saja hari ini adalah hari yang tak pernah ku bayangkan dalam waktu dekat ini.  Menikah dengan sahabatku sendiri.  Laki-laki yang mau menerimaku dan segala kekuranganku dengan kelebihan yang dia punya.  Padahal dia sendiri bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik dariku.

Aku sangat berterimakasih pada Tuhan yang telah memberikan seorang Sandy padaku saat ini.  Meski aku belum seutuhnya mencintai Sandy tapi dengan modal rasa sayang yang ku miliki untuknya aku akan berusaha mencintainya karena cinta bisa hadir dengan seiringnya waktu.  Aku yakinn akan itu.  Aku berjanji akan menjadi istri yang baik untuk Sandy. 

Malam ini aku melihat Sandy tidak melunturkan senyumnya sedari pagi. Dia sangat terlihat bahagia bisa dilihat dari pancaran matanya yang membesar.  Begitu juga dengan orangtua ku dan orangnya sangat terlihat bahagia.  Aku juga bahagia walau bahagiaku berbeda dengan mereka.  Aku bahagia bisa melihat orang-orang yang ku sayangi bahagia seperti hari ini. 

"Kamu suka pesta ini Pee? " tanyanya padaku dari sela-sela bersalaman dengan para undanga. 

Aku menatapnya " yah San aku suka.  Aku bahagia bisa melihat mu bahagia seperti ini. Terimakasih San. " jawabku dengan senyuman.

"Aku yang makasih Pee kamu udah mau nerima aku. " sanggahnya lalu mencium pucuk kepala ku di depan para tamu undangan.  Aku hanya bisa menunduk malu. 

"Jangan tinggalin aku apapun yang terjadi ya Pee! " dia menatap  mataku lekat. 

"Tentu . Alasan apa yang akan aku buat untuk meninggalkan mu,  kalau kamu saja sebaik ini pemperlakukan ku San. "  Sandy langsung membawaku dalam pelukannya. 

Sahabat ku Chynta dan Ananta tidak ketinggalan hadir dalam hari bahagia kami.  Mereka juga sangat terlihat bahagia dengan pernikahan ku ini. 

Bahkan seorang Kenan pun turut hadir dalam pernikahanku ini.  Sepertinya dia sudah tidak ada masalah apapun lagi.  Dia memberikan selamat padaku dan Sandy dan tentunya minta maaf padaku.  Tentunya aku takan merusak momen bahagia kami ini dengan  membuat drama recehan. Aku telah memaafkannya sejak dulu. Sandy dengan posesif memeluk pingang ku takut kalau aku dibawa pergi Kenan.  Mungkin?

"Tenang aja bro gue ga akan bawa orang yang udah punya suami.  Gue memang brengsek tapi gue juga ga mau ngerusak kebahagiaan Preeta.  Lo harus bahagiain dia San jaga dia, sayangin dia jangan pernah kecewain dia kaya gue dulu. " dua laki-laki yang ada di dekatku sekarang ini saling bersitatap.  Dengan dua ekspresi yang berbeda

" Tentu saja.  Itu sudah menjadi kewajiban gue dari dulu. Gausah lo ingetin lagi.  gue bakal bahagiain Preeta. " jawab Sandy dingin.  Aku hanya senyum melihat tingkah Sandy yg mendadak dingin. 

"Gue percaya sama lo. " kenan menepuk bahu Sandy lalau turun dari atas panggung.  Tapi Sandy masih terlihat kaku.  Aku mengusap punggung tangannya meyakinkan kalau semuanya akan baik-baik saja dan berhasil dia sudah kembali ke ekspresinya semula. 

****

"uh cape banget San." aku merebahkan tubuhku dia atas kasur kamar hotel tempat kami mengadakan acara resepsi. 

"yaudah cepet mandi dulu sana bersih-bersih dulu biar  bisa langsung tidur. " jawabnya yang baru saja menutup pintu. 

"iya. " jawabku singkat langsung masuk ke kamar mandi dan melakukan ritual ke kurang lebis 30 menit di kamar mandi.  Aku sudah keluat dengan mengenakan baju tidurku. 

"lama banget Pee.  Gue nunggu lo mandi sampe mau ketiduran nih. " ucap ya sambil melenggang ke dalam kamarmandi.  Aku tidak menjawabnya karna menurutku itu wajar sajah toh aku kan wanita mandi lama memang sudah begitu kodratnya.  Aku memilih langsung membaringkan tubuh ku di atas kasur lelah dengan semua aktivitas hari ini. 

Belum sampai 15 menit  suara gemercik air di dalam kamar mandi sudah tidak terdengar lagi.  Aku pun belum sampai bener-benar tidur dia sudah selesai mandi. Cepat sekali .

Terdengar suara derap langkah mendekati ku.  Ya tentu saja mendekati ku karna Sandy juga sudah pasti akan tidur satu kasur denganku lalu di mana lagi?.  Aku lebih memilih pura-pura tidur saja ingin tau apa yang akan dia lakukan.

Dia sudah mulai naik ke kasur.  Dia membelai kepalaku lembut  lalu mengecup pucuk kepalaku.  Dia berbaring di sampingku menyelimuti tubuhku. Tapi tak lama setelah itu sepertinya dia turun lagi dari kasur.  Loh loh mau kemana dia?  Terdengar suara lemari terbuka sepertinya dia mengambil sesuatu di dalam sana.  Tunggu......

Aku membuka sedikit mataku untuk mengintipnya.  Dia tidur di sofa?? Tapi kenapa??

VIRGIN (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang