Hai langsung aja yaaa. reading ya readers.
Preeta pov.
Aku tidak menyangka kalau Sandy sahabatku bisa seromantis kemarin hihihi. Aku bersyukur karna Tuhan telah memberikanku orang seperti Sandy yang mau menerimaku apa adanya. Mungkin untuk saat ini aku belum bisa mencintainya tapi aku akan terus berusaha dan belajar, dan Sandy pun tau akan hal itu. Aku sangat merasa beruntung.
"Woi... Senyum-senyum sendiri loo. " seseorang tiba-tiba saja membuka pintu kantorku. Aku meliriknya dengan ujung mataku.
"Aaah gue tau gue tau. Lo pasti lagi mikirin yang kemaren kan? Ngaku lo. "
"Kalo iya kenapa? Masalah hah?? "
"Dih.. Pms lo? Sewot amat.? Hahaha"
"tau ah nyebelin tau ga lo Chyn. "
"jadi kapan nih mau adain rencana nya? "
Pertanyaan itu kembali membuat ku berpikir. Aku takut nanti Ken akan merusak acara ku. Aku tidak ingin dia tau tapi bagaimana, sedangkan orang tua ku dan orangtua Sandy ingin mengadakan pesta untuk pernikahan kami. Ya karna kami anak tunggal. Aku harus bicarakan ini pada Sandy dan para tertua.
"Nah loh sekarang malah manggut-manggut ga jelas lo. Udah jalan yuk Pee gue pengen cerita nih. " rajuk Chynta
"Disini aja. Gue males keluar. " jawab ku yang kembali fokus pada layar laptop miliknya.
"Bentar lagi makan siang Pee. Sekalian makan yuu. Yah Pee yah. Lo cantik deh. "
"Emang. "
"Ah lo nyebelin ah Pee. " Chynta memanyunkan bibirnya.
"Dih apa-apaan lo begituan. Di pikir cantik apa?" Aku memandang Chynta dengan gaya sok jijik ku.
"bodo ah. Oh iya Pee. Tadi gue ketemu sama Kenan." Tubuhku menegang mendengar nama laki-laki itu. Bukan, bukan karna apa-apa tapi aku takut kalau dia akan merusak kebahagiaanku saat ini.
"Tadi dia lagi jalan sama cewe Pee. Gandengan gitu mesra Pee. Tapi gue ga liat muka cewenya soalnya keburu masuk mobil. "
"Syukurlah berarti udah ga akan ada lagi yang gangguin gue sekarang. "
Syukurlah sekarang aku sudah merasa lebih tenang setidaknya acaraku dan Sandy bisa di adakan secepatnya bukan. Semoga saja semuanya berjalan sesuai yg aku harapkan. Tapi waktu itu juga Ken sudah punya kekasih tapi dia masih saja mengejar ku bahkan terang-terangan di depan kekasihnya. Ah sudahlah semuanya aku serahkan saja pada Tuhan.
.
.
.
***
Hari pertemuanSetelah dilakukan pertemuan keluarga lagi akhirnya kami melangsungkan prosesi pernikahan satu bulan dari pertemuan kemarin. Semuanya di atur oleh mama ku dan juga ibunya Sandy jadi kami tinggal terima beres saja. Kami langsung melaksanakan pernikahan, tidak seperti dalam rencana sebelumnya yang akan di adakan acara pertunangan dulu. Karena itu semua keinginan Sandy, katanya sih lebih cepat lebih bak. Awalnya aku sempat tidak setuju karna rasanya ini terlalu terburu-buru. Tapi dengan ucapannya Sandy yang bersungguh-sungguh aku menerima saja. Karna yaa tidak ada salahnya juga bukan? Karna aku dan dia sudag lama kenal.
.
.
.
.
***
Saat ini aku sudah di dalam mobil bersama tante Hery. Kami akan ke butik milik temannya untuk melakukan fiting baju. Oh ya perkenalkan tante Herry ini ibunya Sandy alias calon mertuaku hihi."Maaf Bunda ganggu kerja kamu ya sayang. " ucap tante Herry padaku.
"Ga papa tante aku santai ko hari ini." jawabku seadanya.
"Jangan panggil tante dong sayang panggil Bunda aja biar sama kaya Sandy. Kamu 'kan sebentar lagi nikah sama Sandy jadi kamu itu anak tante juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRGIN (Tamat)
RandomKisah 3 orang sahabat yang pada akhirnya satu persatu kehilangan keperawanannya pada waktu yang bukan seharusnya oleh orang yang bukan seharusnya. Semuanya berawal dari sebuah kebodohan dan akibat broken home yang mereka alami. Preeta Chynta Anan...