Teman lama

6.7K 167 8
                                    

Hai updetan aku ditunggu gak yaa? Di part ini aku udah gak nyeritain flashback ya. Kalo misal bingung apa kurang jelas tanya aja oke;) nanti aku pasti bales oke oke. Hehe. Makasih buat yang udah ngasih vote sama komen nya. Itu buat aku semangat.. 😊
Happy reding.
.
.

.

Preeta POV
Hari ini aku seperti biasa datang ke sekolah untuk menuntut ilmu. Ceile bahasanya haha.

Sejujurnya aku sudah malas sekolah di sini, bahkan rasanya aku ingin segera angkat kaki dari kota bahkan negara ini. Kedengarannya memang sedikit lebay tapi ya memang itu kenyataannya.

Di sini, di taman sekolah aku sedang duduk sambil mendengarkan musik jazz agar menyegarkan kembali kepalaku yang penat. Penat karna memikirkan hal yang entah apa dan tidak ada hubungannya dengan pelajaran.

Pukk...

Tepukan pelan di bahuku langsung membuyarkan lamunanku.

"Lo lagi ngapain di sini Pee?" Seorang laki-laki yaaaang bisa di bilang lumayan tampan ini menyapaku.

"Eh lo. Ngagetin gue aja." Jawabku sambil memutar kembali badanku.

"Boleh gue duduk?" Tanyanya.

"Ya duduk aja kali San. Punya umum ini bangku bukan punya gue." Jawabku sambil mengotak-atik ponselku.

Dia Sandy teman SMP ku dulu kita sangat dekat, sampai pada akhirnya dia mengungkapkan perasaannya dan jujur saja itu membuatku 'agak' kurang nyaman sejak saat itu kita ga sedekat dulu. Karna aku menjauh.

"Lo jutek amat sih Pee sama gue. kenapa lo?" Tanya nya lagi

"Gue gak papa San, lagi pening aja ini kepala. " keluhku.

"Sini gue pijitin." Dia langsung menyentuh kepalaku dan langsung ku tepis.

"Gak usah Sandiiii. Gue gak papa. Oke." Jawabku sambil memutat bolamataku malas.

"Ah dulu aja biasanya lo yang minta di pijitin tu pala sama gue. Aaah lo nerves ya deket-deket sama gue sekarang. Haha." Goda nya sambil menggerlingkan matanya dan menyikut tanganku pelan.

"Ih apaan sih lo pede amat jadi orang " jawabku dengan ekspresi sok jijik.

"Aaa ya ya tuh muka lo udah kaya tomat gitu. Hahaha ngaku aja deh lo. Kan kan kan?" Tanyanya kekeh sambil menunjuk-nunjuk pipiku dan otomatis aku langsung memegang pipiku. Yang tadinya biasa saja pun pipi ku jadi bersemu memerah. Ih rese ni orang.

"Tuh kan tuh kan. Hahah" ejeknya.

"Ish Sandy apaan sih lo rese banget." Jawabku sambil memukul mukul tangannya.

"Cie yang malu hahaha." Tawanya menggelegar.

"Ih awas lo ya." Saat ku mau pukul kepalanya dia malah pergi dan terjadilah aksi kejar-kejaran.

Yaah memang begini keadaanku dan Sandy saat waktu SMP. Seperti kartun kucing dan tikus yang gak pernah akur. Tapi aku lebih nyaman seperti ini. Rasanya aku mendapatkan kembali sahabatku.

****
Aku menunggu Chynta dan Anantha di parkiran, katanya mereka mau nginep di rumahku sekarang mereka sedang di kamar mandi.

Saat aku ingin menyusul mereka karna aku sudah menunggu sangat lama tidak sengaja aku mendengar suara sepertinya ada yang sedang bertengkar.

Karna ke kepoanku aku langsung mendekati sumber suara. Dari kejauhan aku melihat kedua sahabatku yang sedang membelakangiku.

"Kalaian sedang apa??". Tanyaku

"Psssssttt ah jangan berisik. " Jawab Chynta tanpa menoleh ke arahku

"Ada apa sih? Kalian kenapa sih?" Tanyaku bingung,

"Diem lo Pee berisik. Udah lo liatin aja lo dengerin aja." Tukas Anantha. Yang membuatku semakin bingung.

Bagaimana tidak, mereka berdiri di belakang tembok dengan tubuh sedikit membungkuk. Seperti sedang mengintip. Memangnya ada apa di balik tembok itu.

Karna rasa penasaranku yang makin menjadi-jadi aku berjalan lebih maju dari mereka. Dan yang ku lihat adalah 2 orang laki-laki yang memakai seragam sama sepertiku sedang bertengkar.

Tunggu sepertinya aku kenal mereka. Tak sengaja aku mendengar sedikit percakapan di tengah-tengah adu jotos mereka. Loh kok nama aku disebut-sebut sih? Tunggu aku kenal suara itu, itu Sanndy dan Kenan.

Dengan mengambil jurus langkah seribu langsung ku hampiri mereka.

"Pee.. woi Preeta lo ngapain kesana? Elah." Sepertinya itu suara Annantha yang samar samarku dengar.

"Stop.. stop. Udah berenti." Teriaku melerai mereka tapi mereka masih beradu jotos. Aduh gimana ini.

Aku mengambil nafas panjang dan....
"STOOOOOOOOOOPPPPPP." .suara melengking yang cukup keras keluar dari mulut ku.
Akhirnya mereka melirik ku juga.

"Kalian ngapain sih? Pake berantem segala? " tanyaku dengan tatapa tajam pada mereka berdua.

"Udah Pee ini urusan cowok. Pergi sana lo." Usir Sandy.

"Gak.. gue gak mau pergi." Jawabku tegas. " emang nya kalian lagi ributin apa sih sampe berantem kayak gini? Gak malu app--" Belum selesai ucapanku sudah di potong mereka.

"Kita ributin lo." Jawab mereka serempak.

"Loh kok gue? Apa hubungan nya sama gue." Tanyaku heran

"Udah Pee kita pulang." Kenan menarik tanganku yang langsung ku tepis.

"Lepasin. Gue bisa pulang sendiri." Jawabku ketus lalu berbalik.

"Dan lo. Lo hutang penjelasan sama gue." Bentakku pada Sanndy.

"Buruan cabut." Titah pada Sandy. Kalian tau keadaan mereka saat ini sangatlah berantakan dan memprihatinkan.
.
.
.

Flashback

"Tuh kan tuh kan. Hahah" ejek Sandy pada Preeta.

"Ish Sandy apaan sih lo rese banget." jawab Preeta sambil memukul-mukul lengan Sandy

"Cie yang malu hahaha." Tawa Sandy menggelegar.

"Ih awas lo ya" niat hati Preeta ingin memukul Sandy lagi tapi Sandy malah pergi dan terjadi kejar-kejaran.

Di tempat lain ada seseorang yang sedang meperhalikan mereka dengan tangan yang mengepal menahan amarah.

"Preeta cuma buat gue. Gak boleh ada yang deketin dia selain gue. Kalo Preeta ga sama gue dia juga gak boleh dengan siapapun." Geramnya lalu pergi meninggalkan tempatnya. .

Jangan lupa kasih vote sama komennya yaaaa. Biar aku makin semangat lanjutin nya. Oh ya aku juga punya satu cerita lagi. Di liat ya moga2kalian suka. Judulnya love at first sight.;-) makasih. Jan lupa lirik oke. .

10 April 2016

VIRGIN (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang