Makasih buat yang udah mau baca ceritaku. Maff lama update-nya
Seperti biasa hari ini aku dan Chynta lagi di apartemen Anantha utuk sekedar mengobrol, nonton film, dan bercanda seperti biasa.
Tapi hari ini berbeda saat aku dan Chynta masuk ke kamar milik Ananta dia sedang membereskan pakaian nya kedalam koper.
"Lo mau kemana Nan? Liburan gak ngajak kita. Gitu ya lo mah." Tanya Chynta.
"Iya sih lo mau kemana Nan?" Tanyaku heran. Karna raut muka Nantha yang sulit di baca.
Anantha menarik nafas panjang.
"Gue mau nyusul mama gue." Jawabnya lesu."APAH?" teriaku dan Chynta berbarengan.
"Lo ga takut nanti lo disuruh pindah keyakinan lagi sama nyokap lo?" Tanyaku.
Ya karna memang mamah nya Anantha berbeda keyakinan dengan Anantha dan papanya. Anantha ikut pada keyakinan papanya. Papa dan mama nya Anantha sudah bercerai sejak Nantha masih kecil, bahkan sangat kecil menurut ku.
Dan Anantha baru bertemu dengan ibunya saat dia berusia 17 tahun karna papanya memalsukan identitas Anantha selama ini supaya mamahnya tidak bisa menemukan Anantha.
"Lo pada tenang aja, gue udah gede kok. Lagian nyokap udah janji gak bakalan maksa gue ikut keyakinan dia." Jawabnya
"Terus lo sama si brengsek itu gimana?" Kali ini Chynta yang bertanya.
"Dia udah lama ga ada kabar. Dan gue juga udah kerumah orang tuanya. Gue ceritain semuanya." Anantha berhenti lalu menarik nafas.
"Mereka ga percaya sama omongan gue, mereka bilang gue yang udah goda dia supaya gue bisa hidup enak. Gue gak nyangka orang seperti mereka bisa berfikiran seperti itu. Padahal dulu mereka baik banget sama gue. Yaa kecuali mamahnya." Lanjutnya.
"Terus kandungan lo?" Tanyaku.
"Tenang aja gue ga hamil ko. Kemaren gue cuma telat aja. Gue bersyukur banget gue gak hamil. Dan gue nyesel banget udah mau nyerahin makhota satusatunya gue ke orang brengsek macam dia. Apa jadinya kalo gue hamil meskipun dia tanggung jawab gue gak tau kedepanya kaya gimana. Terakhir gue dapet informasi dari orang yg gue suruh. Dia sekarang sering mabok-mabokan dan main perempuan." Jelasnya
"Gue udah duga dari dulu orang macam dia itu cuma manfaatin muka polosnya buat di jadiin kedok doang." Chynta menambahkan.
"Udah sekarang lo buka lembaran baru lo lupain itu orang. Gak penting juga mikirin itu orang. " timpalku karna aku sudah melihat raut sedih dari muka Anantha.
"Btw lo mau pergi kapan? Ko lo ngedadak banget sih?" Tanyaku.
"Mungkin besok gue pergi. Tenang aja gue usahain dateng kesini kalo ada waktu sama duit hehe." Jawabnya dengan cengiran kuda.
"Lo rese banget sih Nan ko lo ngdadak kaya gini lo gak anggep kita sahabat lo apa?" Tanya Chynta dengan bibir manyun
"So imut lo." Ucapku lalu melemparkan bantal kursi yang ku pegang.
"Ish Preeta..."
"Kan ini gue bilang sama kalian. Gue bilang ngedadak kaya gini karna gue tau lo sama lo ga bakal ngebiarin gue pergi." Jawab anantha sambil meunjuk mukaku dan muka Chynta.
"Ish pede amat lo mau kita larang. Sono pergi aja ga bakal kita larang ya Chyn?" Jawabku sambil mengkibas kibaskan tangan seperti mengusir.
"Yoi Pee." Jawab Chynta
"Oh gitu ya oke oke fine."
"Lo udah dulu deh beresin bajunya kita keluar yuk besok kan lo out dari negri tercinta ini. "
"Laga lo Pee." Chynta bersuara.
"Yaudah yuk. Jalan kemana kita?" Tanya Anantha.
"Kita berkliling kota naik delman istimewa hari ini." Jawabku yang langsung membuat mereka menganga.
"Ya elah lo pada. Ga bisa di ajak becanda banget. naek mobil gue lah masa iya naek delman."
"Ya abis tadi lo bilangnya gt."
Kami pun langsung pergi mendatangi setiap tempat yang sering kami kunjungi dari pagi sampai larut malam. Aku dan Chynta sengaja tidak pulang dan menginap di apartmen Nantha karna kami mau mengantarnya sampai kebandara. .
***
"Lo jaga diri baik-baik ya."Ucap ku seraya memeluk Anantha.
"Iya lo juga ya Pee. Lo harus hati hati sama si Kenn." Anantha mengelus punggungku lalu berganti memeluk Cynta yang udah mau nangis.
"Udah lo mewek aja kerjaan. Gue bakal balik lagi kesini ko buat ketemu kalian. Lo jaga diri baik baik Chyn. Saran gue lo dengerin kata nyokap lo. Itu cuma saran gue." Anantha mengingatkan Chynta yang pembangkang itu.
"Iya nanti gue pikir-pikir lagi. Lo juga hati-hati di sana jangan lupa kabarin kita ya." Jawab Chynta.
Anantha melepaskan pelukannya lalu bergegas pergi dengan menyeret 2 koper besar di belakangnya. Sambil melambaikan tangan pada kami.
Setelah Anantha sudah tidak terlihat lagi aku dan Chynta segera pulang...
Di perjalanan pulang tidak ada yang membuka suara aku dan Chynta hanya diam hanya lantunan lagu yang terdengar di antara kami. .
"Emm Pee.." Chynta membuka suara. .
"Apa?" Jawabku tanpa menoleh ke arahnya.
"Eeuu gimana yah bilangnya."
"Apaan sih lo gak jelas banget ih."
"Pee kalo Daniel tau gue udah ga virgin gimana ya?" Ucapan Chynta langsung membuat ku terkejut.
"Apa laki-laki mau sama cewe yang statusnya gadis tapi udah gak virgin lagi?" Lanjutnya. Membuat tibuhku menegang.
.
.
Hai aku update lagi. Ahir32 ini aku sibuk banget maaf ya kemungkinan bakalan jarang update deh tapi aku usahain buat cepet.
Maaf ya kalo part ini ceritanya engga banget. Karna jujur aku susah banget dapet kata2 yang mau aku tulis.
Mudah mudahan kalian suka ya. Jangan lupa vote sama comennya.
Makasih banyak untuk yang udah nyempetin waktunya buat baca story aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRGIN (Tamat)
RandomKisah 3 orang sahabat yang pada akhirnya satu persatu kehilangan keperawanannya pada waktu yang bukan seharusnya oleh orang yang bukan seharusnya. Semuanya berawal dari sebuah kebodohan dan akibat broken home yang mereka alami. Preeta Chynta Anan...