Hai aku hadir lagi niih. Maaf yah terlalu lama off. Karna aku nulis tergantung mood ku dan sibuk kerja juga sih itu masalahnya Mudah2an masih ada yg nunggu ceritaku ini yaaa. Jangan lupa vote sama komen ya. Happy reading.
Semoga kalian suka."Sa.... San? " itu panggilan Preeta. Saat ini aku masih terkejut dengan jawaban yang barusaja dia berikan. Duniaku rasanya berhebti berputar . Ku tatap wajahnya yang menyiratkan ke khawatiran akan aku yang sejak tadi diam. Air mataku menetes dengan sendirinya tanpa permisi meminta izin. Entahlah apa yang saat ini aku rasakan. Aku sedih sampai-sampai aku meneteskan air mata ini. Oh tidak-tidak aku bukan sedih karna kecewa, aku sedih terharu karna bahagia.
Kupeluk erat tubuhnya mengalirkan kebahagiaan yang sedang kurasakan saat ini.
"Terimakasih Pee. Terimakasih." aku lepaskan pelukan ku."Aku ga akan berjanji apapun Pee tapi aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk kita Pee. Terimakasih calon istri ku. " ku kecup keningnya lamat-lamat.
Dia terlihat kebingungan mungkin karna sikapku tadi.
Aku langsung memasangkan cincin ke jari manisnya, tanda kalu dia sudah menjadi milikku. Ku kecup lagi keningnya masih belum ada respon dari dia yang kulihat wajahnya dia terharu dengan apa yg ku lakukan."cie yang mau nyusulin gue cieee. Bisa-bisa kesalip nih gue. " itu suara sahabatku dan Preeta siapa lagi kalau bukan si tengik Chynta.
"ko lo ada di sini Chyn?"
"Ada dong Pee. Kan di mana ada lo pasti ada gue haha. " tidak lama keluargaku dan keluarga Preeta keluar dari persembunyiannya masing -masing.
"ko pada di sini sih? " Preera terlihat kebingungan.
"Ada dong Pee. Ini semua kan udah di rencanakan. Makasih lo sama gue San."
"iya. Iya makasih ya Sintaaaaa rese. " yah dia memang rese tapi aku mengucapkan terimakasih. Banyak banyak terimakasih padanya karna berkatnya, karna dukungannya aku bisa melakukan ini semua. Karna jujur saja dulu aku sempat berpikir untuk menyerah karna aku pikir Preeta sulit lepas dari masa lalunya yang awalnya membingungkan bagiku tapi dia mencoba meyakinkanku kalau suatu saat Preeta pasti akan luluh. Dan sekaranglah saatnya. Dan sekarang aku juga tahu kenapa Preeta sulit untuk mempercayakan hatinya pada laki-laki.
"Jadi kalian mau kapan untuk meresmikan moment ini? " tanya papah ku.
"Nanti saja kita bicarain lagi pah. Aku ga mau ini terburu-buru, aku mau Preeta yang menentukannya kapan. " kulirik orang yang menjadi kekasih ku saat ini.
"San? " wanita cantik itu menatap mataku. Aku hanya menjawabnya dengan senyuman meyakinkan semuanya akan baik-baik saja.
"Yasudah kami serahkan saja semuanya pada kalian. Kapanpun kami akan dukung. Tapiiii, usahakan jangan dilama-lamakan yah? " papah Preeta kali ini yg mrngeluaekan pendapat.
"Siap oom. "Andai perasaanku bisa di gambarkan dengan coretan-coretan pensil warna pasti akan sangat indah. Karna ini adalah saat paling bahagia yang pernah aku alami sampai saat ini. Bisa bersatu dengan orang yang telah lama ku tunggu dan ku perjuangkan.
Maaf pendek bgt yaaah. Aduh aku mentok nih semoga secepet nya aku publis lg part selanjutnya. Makasih udah mau baca cerita abal2 ini
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRGIN (Tamat)
RandomKisah 3 orang sahabat yang pada akhirnya satu persatu kehilangan keperawanannya pada waktu yang bukan seharusnya oleh orang yang bukan seharusnya. Semuanya berawal dari sebuah kebodohan dan akibat broken home yang mereka alami. Preeta Chynta Anan...