Preeta sedang sibuk berkutat dengan pekerjaannya. Ya dia sekarang sudah bekerja lebih tepatnya dia yg mempekerjakan orang-orang. Dia membuka caffe untuk mencoba peruntungannya di dunia kuliner..
Dia bisa saja bekerja di perusahaan papanya dan tidak usah bersusah payah seperti ini. Tapi ia tidak ingin bekerja di perusahaan milik papahnya karna dia suka dengan tantangan dia mencoba membuka caffe, dan sekarang caffe miliknya sudah banyak di kenal orang.
Brakk...
Preeta yang sedang serius pun terkejut, mengalihkan pandangannya ke arah pintu dilihatnya seorang perempuan yang sedang menyengir lebar. Preeta mendecih kesal.
"Mau apa lo kesini?" Tanyanya lalu kembali bergelut dengan kertas yabg ada di atas mejanya.
"Ish lo gitu amat sih sama gue Preeta?" Tanyanya kesal.
"Ya lo dateng pake banting-banting pintu segala Cyn. Kebiasaan."
Yaa siapa lagi kalau bukan Chynta yang berani seperti itu. Datang ke kantor Preeta tanpa permisi dan ga sopan."Hehehe sorry deh sorry sist" jwabnya lalu mengambil minum di dalam kulkas mini yg ada di ruangan Preeta.
"Sepuluh ribu." Ucap Preeta.
"Ck lo mah sama temen sendiri juga itungan banget. Bodo ah udah gue minum juga minumannya." Ujarnya lalu duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Pee lo nunduk aja dari tadi ga pegel apa tu leher. Sampe-sampe eksistensi gue di sini ga di angep." Ungkap Chynta kesal.
Preeta menutup laptop dan membereskan berkas-berkasnya.
"Ya sorry sorry nanggung gue tadi, sekarang udah beres." Preeta bangkit dari meja kebesaranya dan pindah duduk di samping sahabatnya.
"Ada apa lo kesini?"
"Kenapa emangnya gue kesini harus ada alesannya?"
"Lo ih gitu aja nyolot. Santei aje keles buu. Lagi dapet lo?"
"Gak. Gue bete nih jalan yu keluar!" Ajah Chynta.
"Keluar kemana sih? Banyak kerjaan nih gue."
"Lo tuh ya gimana mau punya cowo kalo lo sibuk pacaran sama komputer dan kertas beserta tinta tinta yg menempel di atasnya. Hih."
Preeta hanya meleriknya malas."Pee yang mau sama lo tuh banyak tapi lo nya yang menutup diri kenapa sih lo?" Tanya Chynta yang gemas dengan sahabatnya yang satu ini.
"Gue ga ada yang srek sama mereka Chyn ngerti laaah." Jawab Preeta malas
"Coba deh lo buka hati lo Pee. Mau sampe kapan lo sendiri terus biar lo juga ga flat gt. Lo minim ekspresi tau ga." Ungkap Chynta kesal.
'Lo ga tau Chyn, lo ga tau kalo gue sama kaya lo Chyn gue udah ga virgin lagi. Gue takut ga ada laki-laki yang mau nerima gue setelah mereka tau kalo gue udah ga perawan. Dan mereka ninggalin gue saat gue lagi sayang sayangnya. Gue takut itu terjadi Chyn gue blm siap dengan semua itu. Lo beruntung punya Daniel yang mau nerima lo apa adanya.'
"Heh malah ngelamun lagi ni orang. Ayolah Pee. Ga semua laki-laki itu bajingan. Daniel buktinya dia sayang sama gue."
"Sekarang aje lo kaya gini dulu ogah ogahan. Ck dasar."
"Hehehe, kan kata gue juga apa asal lo mau buka hati lo, lo pasti suka dan sayang sama orang itu."
"Udah deh lo jangan ceramahin gue mulu." Ujar Preeta kesal.
"Gue sayang sama lo kali makanya gue gini. Gue tuh mau lo yg dulu yang ceria yang jail. Yg banyak ngomong, ga dingin gini." Chynta mengubah posisi duduknya menghadap Preeta.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRGIN (Tamat)
RandomKisah 3 orang sahabat yang pada akhirnya satu persatu kehilangan keperawanannya pada waktu yang bukan seharusnya oleh orang yang bukan seharusnya. Semuanya berawal dari sebuah kebodohan dan akibat broken home yang mereka alami. Preeta Chynta Anan...