Sebelumnya:
...saat Adam sedang menaiki tangga, tiba-tiba kaki nya dipegang oleh seorang zombie yang entah sejak kapan ada disana. Adam segera ditarik nya.
"Aaaa..!"
"Adam!" pekik ku.
Tapi sudah terlambat. Zombie itu segera menggigit kaki Adam sampai darah bertebaran dimana mana. Adam menjerit kesakitan.
...
Aku segera menarik gagang katana Adam dari sarung nya...
"Jangan...!"
"JLEB"
...dan membunuh Adam...
...
"Tch, mereka tidak ada habis nya" ujar Yusuf sambil menusukkan senapan yang diujungnya sudah diberi bayonet kearah zombie.
"Bagaimana ini?" Raihan panik. Tapi secara tidak sengaja dia melihat distro yang terlihat seperti distro kosmetik dari kejauhan.
"Itu, disana. Disana distro kosmetik nya" ujar Raihan sambil menunjuk ke arah yang dia maksud.
"Kerja bagus Raihan. Ayo" sahut Fajar. Kami semua segera pergi mengikuti Raihan.
"Eh sebentar, Rika-chan dimana?" tanya Nuansha...
...
"Tak ada pilihan lagi, harus ada yang menjadi umpan" ujar Raihan.
"Tapi...siapa yang menjadi umpan?" tanya Yusuf.
Kami semua terdiam sesaat.
"Biar aku saja"
Z Junior Highschool (Part 17)
Selamat Membaca :D
"Biar aku saja"
Semua menengok kearah suara, Yusuf melepaskan senapannya dan semua magazine yang dia punya. Dia kemudian berjalan ke arah Enggar "Enggar, bawa ini"
"Kau gila!? Raihan! Pasti ada cara lain"
"Sudah tak ada cara lain, dari pada kita semua mati. Lagipula, belum tentu juga aku mati, nanti kita akan bertemu dipintu utama plaza" ujar Yusuf sambil meminjam tanto Fajar dari Rika.
"Aku juga!" Yunita ternyata juga mengajukan diri.
"Kau tak usah Yuni, kau tetap disini saja" bujuk Yusuf.
"Jangan salah paham, aku ingin melakukannya atas keinginanku sendiri, bukan karena kau" ujar Yunita.
"Oi, kalian yakin..." belum Fajar menyelesaikan kalimatnya, Yusuf memegang pundak Fajar sambiltersenyum sambil membisikkan sesuatu, dan Fajar yang mendengarnya terbelalak.
Yusuf segera berlari kearah kiri bersama Yunita yang memegang naginata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey to Survive in a Zombie Apocalypse
Science-Fiction#9 in Science Fiction on 13-06-2016 Ardhika Dharmawangsa, 15 tahun. Suatu hari, sebuah wabah telah mengambil kehidupannya sebagai anak SMP biasa. Bersama Fajar Latiful Habib, Enggar Rizki Sanjaya, Fitria Ramadhani, dan Rangga Zeinurohman, mereka...