Dulu...
Dulu kehidupan kami sangat bahagia. Damai, tawa anak kecil masih bersahutan disepanjang jalan. Sosok ayah yang pergi bekerja, diantarkan oleh doa sang istri. Hari itu seperti hari hari biasa. Tak ada yang mengira bahwa hari itu...
....adalah awal kehancuran dunia.
Sebuah wabah tiba tiba menyebar, dimulai dari negara Somalia saat malam. Siapa yang mengira bahwa wabah itu langsung menyebar keseluruh dunia hanya dalam waktu 12 jam. Wabah itu sampai ke negara kami saat dini hari, yang langsung menyebar cepat.
Wabah ini tidak seperti flu burung atau flu babi. Bahkan lebih mematikan daripada Flu Spanyol tahun 1918. Wabah ini menyebabkan orang mulai batuk, bahkan sampai mengeluarkan darah. Kemudian mimisan yang sangat banyak, mata yang mengeluarkan bukan air mata, tapi darah. Biasanya orang yang terjangkit akan mati 1 jam setelah terinfeksi.
Tapi bukan itu bagian buruknya.....
Setelah mati, orang yang terjangkit akan bangkit lagi. Bukan, bukan sebagai manusia. Tetapi sebagai makhluk tak punya pikiran. Makhluk itu akan langsung menyergap orang lain, menggigitnya, kemudian yang digigit akan mengalami hal yang sama. Banyak korban berjatuhan. Tapi lucunya, waktu itu pemerintah masih bingung memutuskan apakah mereka itu 'korban' atau 'manusia'. Orang barat menyebut mereka 'zombie', 'infected', undead, dll seperti di film.
Di negara kami, orang jawa menyebut mereka 'padha'. Karena makhluk itu akan mengubah manusia menjadi bagian dari mereka juga.
Disaat saat itu ketakutan, kebencian, kesedihan, kemarahan, keputusasaan, meluap menyelimuti semua orang. Dunia berubah drastis. Tak ada norma, tak ada peraturan. Semua berusaha menyelamatkan diri dari 'mereka'. Bahkan ada yang membunuh untuk bertahan hidup. Tak peduli apa yang dia bunuh makhluk itu atau manusia.
Cahaya dan harapan lenyap begitu saja. Banyak negara didunia yang hancur hanya beberapa jam setelah wabah itu memasuki negara mereka. Kegilaan dimana mana, semua seakan kehilangan akal sehat. Semua berharap hal ini akan berakhir
Tapi ini bukan cerita tentang aksi heroik seseorang yang mengalahkan musuh utama dan menjadi pahlawan, kemudian membasmi para zombie. Bukan.
Tapi ini kisah tentang seorang anak SMP yang bertahan hidup beserta teman temannya untuk menemui keluarga mereka.
Namaku Ardhika Dharmawangsa.....
.....dan inilah kisahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey to Survive in a Zombie Apocalypse
Ciencia Ficción#9 in Science Fiction on 13-06-2016 Ardhika Dharmawangsa, 15 tahun. Suatu hari, sebuah wabah telah mengambil kehidupannya sebagai anak SMP biasa. Bersama Fajar Latiful Habib, Enggar Rizki Sanjaya, Fitria Ramadhani, dan Rangga Zeinurohman, mereka...