"Cepat masuk"
"Febri..!!"
Z Junior Highschool Part 19
Happy Reading :D
"Terkejut? Kita tak punya banyak waktu lagi, cepat masuk. Mengagumiku nanti saja" ujar Febri.
'Siapa juga yang mau mengagumimu!?' batin semua orang disana.
"Baiklah, ayo cepat!" seru Fajar. Semua satu persatu masuk kedalam bus.
"Ayo jalan Galih!!" seru Febri sembari menutup kembali pintu bus saat semuanya sudah masuk kedalam.
"Let's go!" Galih segera menginjak gas, dan bus melaju dengan cepat.
"Untunglah kita semua selamat" ujar Fitria sambil duduk.
"Dan untung juga ada kami semua"
Aku melihat kesekeliling. Febri, Diaz, Najwa, Niam, Taufik, Choki, dan satu orang yang belum kukenal yang mengendarai bus.
"Halo-halo! Wah ternyata Raihan dan Nuansha juga ikut. Bagaimana bisa?" tanya Diaz.
"Beberapa saat setelah kalian pergi zombie-zombie itu memasuki sekolah. Aku, Nuansha, Adam, Yunita, dan Yusuf bersembunyi dilab komputer, sampai Fajar dkk tiba. Kemudian kami bergabung dengan Fajar, Ardhi, Fitria, Rangga, dan Enggar" jelas Raihan.
"Oh, wah keberuntungan yang sangat bagus bagi kita. Ya Febri!" ujar Taufik sambil memukul kepala Febri.
"Tidak tahu, dan jangan memukulku bodoh!" dan mereka berdua saling pukul.
"Abaikan mereka berdua, sini aku obati" ujar Choki sambil menghampiri yang terluka.
"Terima kasih, ngomong-ngomong orang yang mengendarai bus itu siapa?" tanya Enggar.
"Oh dia? Dia Galih, dan sepertinya Diaz menyukainya..." bisik Najwa, tanpa disadari Diaz mendengarnya. Dia segera membekap mulut Najwa.
"Ssst...!!"
Aku hampir lupa dengan keberadaan anak yang menunjukkan kami pintu keluar. Aku menarik tangannya "Oh ya, perkenalkan ini Diaz, Taufik, Febri, anak kayak cewek ini Choki, Najwa, dan sopir itu Galih".
"Siapa yang kau panggil sopir?" ujar Galih. Ups, sepertinya dia dengar.
"Salam kenal" ujar Najwa.
"Dan dia..." aku tak melanjutkan kalimatku "Eh, namamu siapa ya?" bisikku, sedangkan anak itu hanya sweetdrop.
"Baiklah, namaku Agung Supriyanto, 16 tahun, kelas IX B di SMP Negeri 02 Balaraja. Aku sedang berlatih tae kwondo saat wabah zombie terjadi" ujar anak yang diketahui Agung memperkenalkan diri.
'Jujur, tidak ada yang menanyai umur, kelas, sekolah, dan kau dimana saat wabah zombie terjadi' batin semua. Tapi tak ada yang berani mengungkapkannya, takut Agung sakit hati.
"Baiklah, apa kalian berencana ke Alun-alun Kota Tanggerang?" tanya Fajar.
"Tentu saja, dan apa apaan senapan itu. Aku juga harus punya" ujar Taufik setelah 'adu pukul' dengan Febri.
Tiba-tiba bus berhenti ditengah jalan.
"Hey kalian! Kesini sebentar" seru Galih dari kursi sopir. Hanya Fajar dan Taufik yang kesana.
"Oh ya kalian semua, apa kalian lapar? Kami punya perbekalan disini" ujar Niam.
"Benarkah? Rika sangat lapar" semua yang mendengarnya sontak tertawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/67677332-288-k456747.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey to Survive in a Zombie Apocalypse
Ciencia Ficción#9 in Science Fiction on 13-06-2016 Ardhika Dharmawangsa, 15 tahun. Suatu hari, sebuah wabah telah mengambil kehidupannya sebagai anak SMP biasa. Bersama Fajar Latiful Habib, Enggar Rizki Sanjaya, Fitria Ramadhani, dan Rangga Zeinurohman, mereka...