14. Sebelum Lima Belas

7.2K 642 3
                                    

Aku, engkau, kita.
Sebuah cerita yang dapat menghapus begitu banyak derita yang ada, sebuah cerita yang tidak pernah berakhir dengan kata "akhir".

Namun,

Aku, engkau, kita telah habis cerita.

Seharusnya kita masih dapat berdiri dengan kokoh sambil terus menerbangkan harapan pada semesta, dengan kata amin yang begitu menggebu-gebu.

Mungkin,

Semesta tak meng-aminkan harapan yang sudah aku, engkau, kita bangun layaknya rumah, kini harus hilang. Entah pergi kemana, tertiup angin atau terkubur kedalam tanah.

Akhirnya,

Aku, engkau, kita harus terluka. Bukan aku yang menginginkan, bukan engkau yang mengharapkan, bukan kita yang membuatnya terluka.

Namun, kini aku tersadar.

Bahwa,

Aku, engkau, kita belum siap akan takdir yang kapan saja dapat meleburkan semua harapan. Aku, engkau, kita tidak dapat memahami arti dari sebuah takdir yang kini membawa aku, engkau, kita pada sebuah tujuan lain.

Semoga aku kembali utuh setelah runtuh karnamu.

Semesta mengaminkan.


JatukramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang