47

87 17 4
                                    

By : zhryxfangirl

"Makan malam sudah siap!" Teriak kakakku dari bawah. Namun aku tidak memerdulikannya. Sorot mataku masih terpaku pada sebuah objek yang terletak di atas nakas berwarna merah bata yang terletak di pojok kamarku.

Beberapa bagian terluarnya sudah robek-robek. Wajar saja, benda ini selalu berada di dalam nakasku selama bertahun-tahun. Aku tidak pernah mengeluarkannya karena aku takut kalau benda ini akan hilang. Namun entah siapa yang mengeluarkannya dari nakas.

Mataku tak pernah dapat lepas darinya.

Dompet usang berwarna abu-abu. Mungkin dompet ini terlihat layaknya dompet lain. Namun bagiku ini memiliki arti lain.

Dompet ini adalah pemberian dari ibuku satu jam sebelum beliau meninggal dunia 5 tahun lalu.

Aku mendekat ke arah nakasku. Setiap langkah membuatku teringat akan tetes demi tetes airmataku yang jatuh saat melihat almarhumah ibu terkulai lemah di rumah sakit dengan segala macam kabel terhubung ke sekujur tubuhnya untuk menyokong hidup.

Aku membuka resleting dompetnya dan mendapati selembar surat.

Surat dari ibuku.

Yang dapat selalu menguras air mata siapapun yang membacanya.

Oh, betapa aku rindu senyumnya, tawanya, suaranya, pelukannya, dan kasih sayangnya.

DRABBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang