Dia adalah anakku....
Janganlah khawatir sayang kamu akan selalu bersama bunda dan ayah angkat mu.
Jangan tanyakan ayah kandungmu,karna bunda sendiri tidak mengingat itu...
"Bunda aku hanya ingin ayah kandungku datang dan bersamaku" - Aliano adisi
...
Pagi pun datang tibalah saatnya untuk aku menjalani aktivitas ku seperti biasa. Aku langsung masuk kedalam kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap untuk menyiapkan sarapan untuk aku dan Ano. Sebelum aku keluar dari kamar, aku melihat Ano yang masih tidur nyenyak dengan tingkah yang sangat menggemaskan.
Kulit putih bersih,hidung mancung seperti orang Arab, bulu mata lentik, alis tebal dan bibir yang tipis. Aku seperti pernah melihat seseorang yang sangat mirip Ano, tapi aku gak tau kapan dan dimana.
"Maafkan bunda ya No. Bahkan bunda sendiri tidak tau siapa ayah kandung mu sebenarnya. Sepertinya ayah mu mengisi 50% pikiran bunda karna kata dokter ingatan bunda hilang 50%" ucap ku sambil mengelus wajah Ano yang sangat lucu. Aku pun pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan dengan ano.
Sekitar 15 menit aku telah selesai dengan nasi goreng sosis + susu putih Ano.
"Bundaaa... Agi apa" ucap malaikat kecilku yang keluar dari kamar sambil mengucek matanya.
"Yaampun anak bunda sudah bangun yaaa. Ya udah yuk ano mandi dulu nanti baru sarapan. Nanti takutnya kalau ayah datang Ano belum rapi ayah pergi" ucapku pada ano
"Ahhhh bundaaa ya udah yuk mandi in ano. Ano gak mau ayah pergi ninggalin ano. Ano sayang sama bunda dan ayah" ucap ano yang langsung menarik tanganku ke kamar mandi
***
"Bunda kok ayah beyum datang" ucap Ano yang saat ini sedang menyantap sarapannya
"Mungkin dijalan macet sayang" ucapku
Ting...ting....ting....
Bunyi bell apartemen ku
"Nda itu tayaknya ayah ndah. Bial ano aja yang butainnya" ucap Ano yang langsung turun dari kursi dan menuju pintu
Cklek
"Halo Good morning jagoan ayah" ucap Daniel sambil mensejajarkan tingginya dengan ano
"Morning uga ayah kecayangan ano" ucap Ano yang langsung meloncat kedalam pelukan Daniel
"Ayah bawa apa" ucap ano
"Oh nih tadi ayah sebelum kesini mampir ketokoh bunga. Ayah beliin bunga untuk bunda" ucap Daniel
Ano dan Daniel pun masuk kedalam apartemen ku sebelum itu ia mengunci pintu apartemen.
"Bunda ada ayah nihhh" teriak Ano
"Iya iya sayang tunggu" ucapku
Aku langsung menghampiri mereka berdua dan benar saja ternyata yang datang adalah Daniel. Dan Ano sangat manja dengan Daniel
"Pagi si..." Ucap Daniel
"Pagi niel" ucap ku
"Nih aku bawain bunga kesukaan kamu" ucap Daniel sambil memberikanmu sebuket bunga mawar putih kesukaanku
"Wahhh makasih ya niel" ucapku dan dibalas anggukan oleh Daniel
***
Saat ini kami ber-3 sedang berada didalam mobil Daniel. Daniel tadi memaksa aku untuk tidak membawa mobil sendiri. Katanya sih habis jam kantor mau mengajak kami jalan-jalan mengelilingi Amerika.
Sebelum Daniel mengantarku ke kantor, dia menghantar Ano terlebih dahulu. Padahal kantornya dekat dengan playgroup ano dibandingkan kantor ku.
"Niel.. Aku dapat Telfon dari kepercayaan oma di Indonesia tadi malam" ucap ku pada Daniel
"Emang ada apa si" tanya Daniel
"Katanya ada beberapa masalah di kantor dan harus aku sendiri yang menanganinya" ucapku
"Memangnya mereka tak bisa menangani sendiri" ucap Daniel
"Mereka bilang gak bisa. Karna ada beberapa berkas yang Harus aku tandatangani langsung dan sekalian aku akan mengecek kinerja mereka dan katanya ada CEO dari perusahaan yang lumayan besar Diindonesia ingin bekerja sama dengan perusahaan ku" ucap ku
"Bukannya aku gak mau kamu ke Indonesia. Cuman aku takut kamu kenapa napa Disana . Kamu kan masih amnesia. Aku takut nanti ada beberapa kejadian masa lalu kamu yang menyakiti kamu datang dan akan menyakiti kamu lagi" ucap Daniel
Terlihat jelas gurat kecemasan diwajah Daniel. Aku tau Daniel sangat menghawatirkan aku. Aku tau dia sayang denganku. Lagian aku ke-Indonesia bukan hanya untuk pekerjaan tapi aku ingin mencari tau 50% ingatan ku yang hilang. Siapa tau Diindonesialah ingatan ku berada
"Kamu pergi kesmana dengan siapa dan tinggal dimana" tanya Daniel padaku
"Rencananya aku pergi dengan ano. Masalah sekolah anon anti aku bisa daftarkan dia di paud yang dekat dengan kantor dan ruman. Aku rencananya kami tinggal dirumah peninggalan oma" ucapku
"Hmmm ya udah kalau gitu aku izinin. Maaf ya aku gak bisa ikut Kesana karna ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan. Tapi aku janji setelah selesai aku akan segerah menemui kalian" ucap Daniel
Aku hanya tersenyum mendengar perkataan Daniel. Dari dulu dia Selalu ada untukku dan selalu membantu dan mendukung aku. Terkadang aku menyuruhnya untuk mencari pasangan. Karna gak mungkin dia akan mengabdi menjadi ayah Ano terus. Tapi setiap kali aku mengatakan itu dia selalu mengatakan bahwa dia gak mau duain aku dan dia gak mau ano punya bunda tiri.
"Nah udah sampe. Selamat bekerja bundanya ano sayang. Jangan lupa makan siang yaaa. Dan nanti pulang kerja aku jemput sama Ano. Kita akan mengelilinginya negara ini" ucap Daniel sambil mencium keningku
Satu rutinitas yang sangat aku sukain
Akupun turun dari mobil Daniel dan melambaikan tangan sebelum mobil Daniel pergi.
Sebelum aku masuk aku menghembuskan nafas berharap hari ini akan baik-baik saja. Dan rencananya ke Indonesia akan berjalan lancar
Tanpa sisi sadari keberangkatan nya ke Indonesia akan menimbulkan luka lama yang akan tergores kembali dan Meneteskan air mata yang sempat terhenti.
***
(Revisi pada tanggal 30 mei 2023)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nah gimana tuh sisi mau ke Indonesia. Kira-kira dia ketemu gak yahhh sama digo
Masih ingat digo kan? Yang belum tau yuk cusss ke work ku dan baca story yang judulnya my boyfriend. Karna cerita ini lanjutan dari itu
Makasih untu yang udah baca Vote dan comment ditunggu Karna sebelum lanjut itu adalah syarat yang selalu aku pertimbangkan disela kesibukan ku dengan tugasku