9

1K 93 6
                                    

"Bagaimana sayang apa kamu menemukan mereka" ucap mama digo saat digo sudah berada dirumah.

Digo hanya menganggukan kepala dengan tatapan kosong karna frustrasi.

"Maafkan mama sayang, gara-gara mama kamu dan sisi harus berpisah. Sungguh mama tidak tau kalau akan seperti ini. Seandainya kamu bilang pada mana kalau kamu dan sisi saling cinta. Mama tidak akan menjodohkan kamu dengan anak teman mama" sesal mama digo.

"Mama gak salah kok. Ini semua salah digo. Digo yang sudah menghancurkan semuanya. Digo yang menghancurkan hati sisi, cinta sisi,dan hidup sisi. Digo ingin sekali menahan dia tapi tindakan digo yang salah" ucap digo membayangkan apa yang terjadi dahulu.

"Mama akan membantu kamu sayang" ucap mama digo

Digo memilih untuk masuk kedalam kamarnya, untuk membersihkan diri dan pikirannya. Hari Ini sangat melelahkan bagi digo.


***

"digoo kenapa kamu jahat sama aku"

Terdengar suara isakan tangis dari seorang perempuan yang duduk di sudut kamar. "apa salah aku digo"

Perempuan itu terus menangis. Wajah nya terbenam dalam pelukan tubuhnya. Tangisan itu semakin jelas dan semakin terasa kepedihan yang dirasakan oleh perempuan itu.

"sisi" laki-laki yang berada di ujung pintu itu memanggil perempuan tersebut untuk memastikan pemilik tubuh itu benar Bernama sisi.

Perempuan yang menangis itu melihat kea rah laki-laki yang memanggil Namanya. "di..go" air mata perempuan itu sudah penuh diwajah cantik nya. Betapa sakitnya kepedihan yang dirasakan oleh nya.

Digo langsung menghampiri perempuan itu. Ikut duduk di hadapannya. Ia sisihkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik itu. Mengelus wajah yang penuh air mat aitu dengan lembut. Digo mencoba mengusap air mata yang terus-terusan menetes di wajah cantik perempuan itu.

"maafkan aku sayang. Maaf" hanya kata maaf yang dapat digo ucapkan. Digo merasa sama tersiksa nya melihat perempuan yang dia cintai merasakan kesakitan seperti ini. "maafkan aku"

"apa salah ku go, apa?" perempuan itu terus menangis. Matanya sudah sangat memerah.

"maaf sayang. Tolong maafkan aku" digo memeluk tubuh mungil sisi. Tubuh yang selalu dia rindukan. Sisi adalah dunia digo.

Sisi melepaskan pelukan digo, mendorong tubuh digo dengan sekuat tenaganya. Lalu dia berdiri. Melihat digo dengan kesakitannya. "lihat go, lihat. Apa yang sudah kamu lakukan" ucap sisi menunjuk perutnya yang terlihat sedikit membuncit.

Digo yang melihat itu sedikit tersenyum, mengelus perut sisi dengan lembut "aku menginginkan anak kita si"

Sisi dengan cepat membuang tangan digo dengan kasar. "aku tidak menginginkan ini" entah darimana kini sisi menggenggam sebuah gunting dan mengarahkan ke bagian perutnya. Sisi kini mengambil jarak beberapa Langkah dari hadapan digo.

Digo yang masih duduk sangat terkejut melihat sisi. Dia langsung berdiri dan mencoba mendekati sisi. "berhenti disana go" sisi semakin mendekatkan gunting tersebut kearah perutnya.

"si jangan seperti itu. Kamu menyakiti anak kita si aku moh-"

"anak kita? Menyakiti? Kamu yang jahat go kamu begitu jahat padaku. Aku tidak pernah mengharapkan anak ini ada di dalam Rahim ku. Aku membencinya seperti aku membencimu. Maaf go aku gak mau ini semua terjadi"

"aku membenci mu go. Dan aku pergi" sisi menusuk tubuh nya dengan gunting yang tajam itu. Darah mulai mengalir dari tubuh sisi. Digo yang melihat itu langsung berlari kearah sisi

[MLS-2] My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang