20

221 18 0
                                    

pagi itu suasana nya masih sama, sisi masih terbaring lemah. daniel melihat ada satu bucket bunga mawar putih disamping sisi. daniel tau itu bunga dari siapa.

"ayah, bunda kapan bangun nya? ano kangen bunda"

daniel menggendong ano, lalu memangku nya. "ano harus terus berdoa untuk kesembuhanbunda"

"yaaallah... ano mohon bangunin bunda ano. ano kangen bunda. ano mau main dan jalan bareng bunda dan ayah lagi aamiin..." ano mengada tangan nya lalu mengusap wajahnya

Daniel yang melihat ano tersenyum bangga pada anak itu. ia bangga dengan sisi yang sudah mendidik anaknya dengan begitu baik. meski dia harus membesarkan anaknya sendirian tanpa sosok suami.

Daniel mengelus lembut rambut hitam sisi "sisi ayo bangun, aku dan ano sudah menunggu kamu disini. kamu pasti bisa sembuh si. kamu wanita yang kuat. ayo bangun demi ano, aku, dan orang-orang yang menyayanginmu"

"yahhh tangan bunda bergerak" ano berteriak sambil menggenggam tangan sisi yang ia lihat bergerak itu.

Dengan cepat daniel menekan tombol darurat yang ada didekat ranjang sisi untuk memanggil dokter dan para perawat lainnya.

"digo"

Daniel sangat terkejut dengan kata yang baru saja diucapkan oleh sisi. tak berapa lama dokter dan perawat lainnya datang, dan langsung memeriksa keadaan sisi. ano yang melihat bundanya sudah sadar kembali sangat senang dan memeluk tubuh daniel sangat erat.

"apa anda merasakan sakit disalah satu anggota tubuh anda?" dokter itu mengajukan pertanyaan pada sisi

"kepala saya sedikit sakit dok"

"itu hal yang sangat wajar dirasakan oleh orang yang baru saja melewati masa kritis. apa anda mengingat dua orang ini?"

"tentu saja dokter, ini anak bunda yang paling ganteng dan pinter. sini sayang" sisi memanggil ano untuk mendekat kepadanya. Daniel mendudukan ano diatas ranjang sisi.

"akhirnya bunda bangun juga. ano sayang sama bunda"

"iya sayang bunda juga sayang kok sama kamu. maafin bunda ya"

"lalu bagaimana dengan laki-laki ini?" dokter kembali mengajukan pertanyaan pada sisi

Sisi tampak terdiam sebentar, lalu tak lama ia tersenyum lebar pada daniel dan mengulurkan tangannya. Daniel yang melihat itu, menerima uluran tangan sisi dan menggenggam nya erat "tentu saja. dia daniel malaikat ku"

Daniel yang merasa sangat senang sekali memeluk tubuh sisi yang lemah itu. ia bahagia sisi tidak melupakanya.

"apa anda mengingat semua masalalu anda?"

Sisi yang mendengar pertanyaan dokter itu terdiam untuk beberapa saat. "tentu dok saya mengingat semua kejadian yang menyakiti saya itu"

"baiklah, setelah saya melakukan observasi dan melihat hasil pemeriksaan, semua memori anda sudah kembali dan tidak ada masalah dari operasi beberapa hari yang lalu. jaga selalu kesehatan kamu ya sisi"

Setelah mengucapkan terima kasih, dokter dan para perawat tadi meninggalkan ruangan sisi. ano, sisi, dan daniel kembali bercerita dan bercanda bersama. Daniel tak henti-hentinya menceritakan semua kejadia selama sisi tidak sadarkan diri. sementara ano sudah tertidur disamping sisi, ia sangat lelah sekali karna tadi dia bangun sangat pagi karna tidak bisa tidur.

"niel makasih ya atas semua yang telah kamu beri untuk aku dan ano. terimakasih untuk waktu dan kasih sayang kamu pada ano"

daniel tersenyum pada sisi dan mengusap pipi sisi dengan lembut "iya sama-sama sisi. aku sudah janji untuk selalu menjaga dan melindungi kamu dan ano. sekarang kamu dan ano adalah tanggung jawab aku. aku sayang sama ano itu sangat tulus. ano adalah anak kesayangan aku"

"dimana digo?" 


***

(Revisi pada tanggal 30 mei 2023)


jangan lupa untuk vote dan komen untuk  kelanjutan ceritanya


Zahfira 

18 Oktober 2019

[MLS-2] My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang