Selamat membaca
***
Setelah selesai sholat subuh, Ano mengajak daniel untuk ke toilet karna dia sudah tidak tahan lagi mau pipis. "Ayah anterin ano ke toilet dulu ya? Ano udah kebelet banget ini"
Daniel yg melihat tingkah ano tersenyum tipis dan mensejajarkan tubuh nya pada ano. "Yaudah yuk ayah antar, gak baik kalau ditahan-tahan". Daniel pun mengantar ano ke toilet yang posisi nya tidak begitu jauh dari masjid. Butuh waktu lima menitan untuk daniel menunggu ano menyelesaikan misi-nya.
"Ayah ano sudah selesai" ano keluar dari toilet dan menghampiri ayah nya yang menunggu di kursi depan toilet.
"Yaudah yuk kita langsung ke kamar bunda. Kasihan bunda kalau nunggu lama"
"Ayah... kita boleh mampir dulu gak ke almart?"
"Mau ngapain sayang, ini masih pagi loh"
Ano hanya menyengir dan memperlihatkan gigi kecilnya. "Ano mau beli susu yah"
"Loh kan ano udah bawa susu dari rumah kemarin"
"Maaf ayaah susu yg ano bawak kemarin habis karna ano habisin semalem sebelum ano sikat gigi, yang waktu ayah pergi keluar beli minum itu hehhee"
"Astagfirullah ano, gak boleh banyak-banyak minum susu nya ano. Nanti aja ya sebelum kita pulang kita beli susunya. Sekarang kita balik ke ruangan bunda aja ya sayang"
Ano tampak cemberut mendengar penolakan ayah nya. Daniel yang melihat itu menggendong ano untuk memberikan pengertian pada ano.
"Sayang... ayah bukan nya gak mau belikan kamu susu sekarang, tapi kamu kan udah minum susu banyak tadi malem. Kalau kamu minum susu itu terus nanti perut kamu sakit. Kamu ingat kan kata dokter kalau kamu gak boleh kebanyakan minum susu. Ano paham kan maksud ayah"
"Iya ayah, maafin ano"
"Gak apa-apa sayang, ano anak yang baik dan pintar kesayangan ayah" daniel mencium kepala ano. Sungguh Daniel sangat menyayangin bocah kecil ini. Dia sangat berharap kalau ano adalah anak kandung nya dengan sisi. Lagi-lagi dia menyesali masa lalu nya.
"Yaudah kalau gitu kita balik sekarang ya, lihat nih langit nya udah makin cerah aja. Kasihan bunda kita tinggalin kelamaan"
"Ayo ayah kita balik"
Daniel dan ano pun berjalan menuju kamar inap sisi. Sepanjang perjalanan ano yang memang cerewet dan keinginan tahu nya yang tinggi, tak henti-henti mengajukan pertanyaan untuk daniel yang membuat daniel sedikit kewalahan.
***
Sementara di tempat lain, ternyata digo menemui sisi lebih pagi. Dia melihat sisi yang sedang duduk di ranjang rumah sakit sambil memainkan ponsel nya.
"Si aku kangen sama kamu"
Dengan mantap digo membuka pintu kamar inap sisi dan berjalan mendekati sisi. Sisi yang menyadari itu sedikit terkejut melihat kedatangan sisi.
"Si aku datang"
"Di.....go..."
Digo tampak tersenyum pada sisi. Setelah itu digo tiba-tiba berlutut di hadapan sisi. "Si maafin aku. Aku mohon si maafin aku"
"sudah lama kita tidak bertemu go" Digo masih kekeh berlutut di samping ranjang sisi. Digo menarik tangan sisi dan menggenggam nya.
"Aku tau si semua perbuatan aku sangat menyakiti kamu. Aku harus nya mencari kamu dan menemukan kamu. Aku harus nya menjelaskan semua nya sama kamu. Aku harus nya menahan kamu untuk selalu ada di sisi ku. Aku harus nya tidak membiarkan kamu pergi. Dan aku harus nya.... tidak menghancurkan hidup kamu si" sisi yang mendengar semua perkataan digo tidak dapat berkata-kata lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
[MLS-2] My Son
FanfictionDia adalah anakku.... Janganlah khawatir sayang kamu akan selalu bersama bunda dan ayah angkat mu. Jangan tanyakan ayah kandungmu,karna bunda sendiri tidak mengingat itu... "Bunda aku hanya ingin ayah kandungku datang dan bersamaku" - Aliano adisi ...