Sesuai dengan janji kemarin kalau pertemuan dengan Alkaftar Group diadakan jam 10 dan di cafe dekat kantor aku segerah bersiap-siap agar tidak terlambat lagi.
Sejujurnya aku merasa tidak asing mendengar nama Alkaftar. Tapi lupakan saja mungkin itu hanya perasaanku saja.
Setelah selesai bersiap aku segerah keluar dari kamar dan menuruni anak tangga. Saat aku lihat ke arah taman Disana terdapat Ano dan mbak nian sedang bermain bersama.
"Ano..... Bunda mau pergi dulu ya. Ano dirumah sama mbak nian. Ano harus jadi anak baik ya" ucapku pada Ano dan hanya dibalas anggukan karna dia sedang sangat asik bermain.
"Non sisi hati-hati ya. Jangan terlalu banyak pikiran non" ucap mbak Nian
***
Jam ku sudah tepat menunjukan pukul 10 saat aku baru sampai di depan cafe ini. Akupun masuk kedalam dan mencari keberadaan mereka. Tak berapa lama aku menemukan sosok Diana dan yang lainnya sedang berbicara serius di meja dekat taman cafe. Aku segerah mendatangin mereka.
"Selamat siang semua" sapa ku pada yang lain
"Selamat siang bu" ucap yang lainnya
Akupun membalas dengan senyuman dan segerah duduk disamping Diana. Setelah duduk aku melihat sosok pria dengan kaca mata hitam. Pria itu sangat mirip dengan laki-laki yang memelukku di mall kemarin.
Akupun menghiraukan pria itu karna tujuan datang ke sini untuk masalah bisnis bukan masalah pribadi.
Selama berjam-jam kami hanya membicarakan perihal bisnis dan kerja sama. Hingga mencapai keputusan yang sama-sama kami harapkan.
"Baiklah bu sisi saya harap perusahaan Anda dan alkaftar group dapat berkerja sama dengan baik dan oh ya Anda belum berkenalan dengan CEO kami. Dia Digo Alkaftar pewaris tunggal Alkaftar Group" ucap perempuan disamping laki-laki itu
Diapun mengulurkan tangannya dan aku membalas uluran itu. Cukup lama aku memandang matanya yang entah sejak kapan kaca mata hitam itu tidak menutupi matanya.
Mata yang sepertinya sangat ku rindukan
"Sampai kapan kamu tidak mengenalku si" ucap pria itu pelan dan menyadari ku.
"Maaf saya harus segerah pergi" ucapku langsung pergi meninggalkan mereka.
***
^digo pov^
Setelah pertemuan tadi aku langsung kembali ke kantor karna ada beberapa berkas yang harus aku tanda-tanganin.
Sesampai di kantor aku langsung duduk di kursi kuasa ku memandang gedung-gedung yang ada dikota ini.
"Sampai kapan kamu tidak mengenali ku si" ucapku. "Aku sangat merindukan mu. Maafkan atas semua kesalahanku dulu Padamu si. Aku sungguh sangat menyesal" ucap ku tanpa terasa air mata menetes
Aku tau laki-laki memang tak pantas untuk menangis karna laki-laki itu kuat. Tapi apa daya jika hati laki-laki itu sudah tidak kuat lagi menahan sakit yang telah ia pendam.
"Beri aku kesempatan yang kedua untuk memperbaikinya si aku mohon" ucap digo
*dreeett*dreeettt*
Ponsel digo pun bergetar. Dilihatnya ternyata mama nya sedang menelpon nya. Dia langsung menghapus air mata nya dan menarik napas sebelum menjawab telpon tersebut.
"Halo ma ada apa" ucapku
"Halo sayang maaf ya mama mengganggu waktumu" ucap mama. "Begini sayang mama cuman mau bilang tadi saat mama pergi gak sengaja mama melewati taman kanak-kanak, dan mama seperti melihat seseorang yang sangat mirip dengan sisi" ucap mama
"Mirip sisi? Apa mama serius?" Ucapku
"Iya sayang tapi kok sisi menggandeng anak laki-laki. Apa itu anak sisi?" Ucap mama
"Dimana mama melihatnya segerah kirim alamat nya ke digo mama" ucapku yang langsung memutuskan sambungan
Aku langsung pergi menuju mobil dan segera menancap gas
"Aku pastikan kamu akan kembali kepelukan ku si percayalah"
^digo off-POV ^
***
(Revisi pada tanggal 30 mei 2023)
Duhhhh gimana tuh diketemuin gak yahhh!!!!
Yukkk vote and comment.
zahfira
14 Agustus 2016

KAMU SEDANG MEMBACA
[MLS-2] My Son
Hayran KurguDia adalah anakku.... Janganlah khawatir sayang kamu akan selalu bersama bunda dan ayah angkat mu. Jangan tanyakan ayah kandungmu,karna bunda sendiri tidak mengingat itu... "Bunda aku hanya ingin ayah kandungku datang dan bersamaku" - Aliano adisi ...