Part 2

6K 326 11
                                    

"Pulang sama Viny Shan?"tanya Desy kepada Shani yang sedang memainkan hpnya.

"Gak, sama papah. Dia masih tidur kayanya soalnya line aku gak di bales"jawab Shani sambil melihat chat terakhirnya dengan Viny.

"Sebenernya lu sama ka Viny udah resmi belum sih?"tanya Desy. Shani tersenyum saat kembali mengingat saat di Jogja kemarin.

"Yee di tanya malah senyum-senyum"ucap Desy malas.

"Hehehe udah Ci. Baru aja kemarin"ucap Shani cengengesan.

"Pajak!! Besok pas TwT yak!"ucap Desy.

"Hh apaan ahh udah gak jaman"ucap Shani.

"Yee bodo amat, pokoknya harus pajak! Kalau kagak, Ka Viny gak boleh masuk wilayah tim kita"ucap Desy

"Ih kok gitu sih?! Gak adil banget. Gak mau ah!"gerutu Shani tidak terima.

"Yawes ueg minta pajak ke ka Vinynya"ucap Desy.

"Ihh ga..."

Tin tin tin

"Tuh udah di jemput Shan! Dadah, sampai ketemu besok!"ucap Desy mendorong tubuh Shani. Shani menatap malas ke arah Desy dan di balas oleh Desy dengan lambaian tangan dan juga cengiran. Shani mendengus malas lalu masuk ke dalam mobil.

***

Viny melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya akhir-akhir ini. Akhir-akhir ini pun ia sering merasakan pusing dan juga mimisan di saat bersamaan. Ia menghela nafas panjang lalu menggeleng pelan saat pikiran negatif mulai menyerangnya. Viny mengambil tas dan kunci mobilnya lalu turun ke bawah.

"Teh kalau masih sakit mending izin aja dulu"ucap Mamah Viny.

"Gapapa kok Mah, udah baikkan"ucap Viny.

"Baikkan gimana? Itu muka masih pucet kaya gitu. Mending kita ke dokter yuk periksa kesehatan kamu"ucap Mamah Viny khawatir.

"Beneran deh Viny udah gapapa. Ini mungkin gara-gara gak pake make up, ngapain ke rumah sakit sih? Viny gapapa kok. Udah ya Mah, Viny berangakt dulu. Assalamulaikum"pamit Viny menyalami tangan Mamahnya lalu berjalan keluar dengan sedikit cepat.

"Walaikumsalam"ucap Mamah Viny pelan. Ia menatap punggung putri sulungnya dengan khawatir. Perasaannya selalu tidak enak dan khawatir semenjak Viny sakit. Mamah Viny mengambil hpnya lalu menelfon contact seseorang.

"Hallo Shani? Bisa tolongin Mamah?"

***

Shani menopang dagunya dengan kedua tangannya di depan cermin theater. Ia sedang menunggu giliran untuk menata rambut dan sekarang ia sedang memikirkan ucapan Mamah Viny tadi di telfon.

"Shani ayo giliran kamu"

"Iyaa Kakk"ucap Shani sambil bangkit mendekati kaka staff yang memanggilnya. Shani mengetuk-ngetuk jarinya ke meja sambil sesekali melirik hpnya. Ia sedang menunggu telfon dari seseorang.

Drt drt drt

Viny calling...

Melihat nama Viny terpampang di layar hpnya, ia langsung mengangkatnya.

"Halloooooooo"

"Vinyyyy lama banget sih?"

"Hehe maaf ya baru aja break ini. Kamu lagi ngapain?"

"Lagi nata rambut nih.."

"Wah mau liat dong.."

"Nih liat nih hahaha"

Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang