Part 6

4.2K 300 22
                                    

"Ka Viny itu ternyata kaka able ya. Gue kemarin lagi ngerjain tugas bikin desain gitu di bantuin loh"

"Lo baru tau? Ka Viny emang kaka able... Apalagi waktu di Jepang gue di manjain kaya adeknya gitu.."

"Ka Viny juga ramah banget waktu pertama kali kita ikut latihan bareng tim K3. Waktu masih jaman-jamannya trainee"

"Beruntung banget ya ci Shani dapetin ka Viny.."

Shani yang baru saja ingin masuk ke dalam ruang ganti di backstage terdiam mendengar nama Viny dan dirinya di sebut.

"Hahh gue jadi pingin kaya ci Shani deh yang bisa jadi pacarnya ka Viny.. Lo pada liat kan dia di manjain banget sama ka Viny"

"Iya di manjain banget. Shani mau kemana-mana pasti di anterin, Shani ngekode dikit langsung di beliin.. Hahh hidupnya enak banget.."

"Ka Viny bukan kaka able aja tapi pacar able juga hahaha"

"Enak di peluk juga.. Waktu di Jepang gue sering di peluk.."

"Waa mau dong Chel.."

Ia mengerutkan keningnya tidak suka mendengar ucapan teman-temannya.

"Heh lo semua gosipin ka Viny mulu. Pacarnya ngamuk baru tau rasa deh"

"Woo apaan sih Ci Des dateng-dateng rusuh.. Ci Shaninya aja gak ada jadi kita bebas dong"

"Yee bia..."

Shani tidak mendengar kelanjutannya, ia lebih memilih berputar arah dan menjauh dari ruang ganti sebelum emosinya meledak mendengar ucapan teman-temannya. Apalagi ucapan Michelle yang membuat emosinya naik.

"Kenapa tuh muka di tekuk-tekuk?"tanya Nadse yang melihat Shani datang dengan wajah di tekuk.

"Sebel gue Nads"ucap Shani sambil duduk di samping Nadse.

"Sebel kenapa?"tanya Nadse.

"Hh anak-anak ngomongin Viny.. Mana muji-muji.."

"Loh bukannya harusnya lo seneng ya? Berarti tandanya Vin.. Ka Viny tuh disukai banyak orang?"

"Ya itu yang jadi gue suka. Banyak yang suka sama Viny.. Hh mana tadi Michelle Anin sama ka Manda bilang Viny kaka able lah pacar able lah.. Hh kan gue sebel.."ucap Shani cemberut.

"Ya emang dia pacar able sih.."gumam Nadse pelan bahkan sangat pelan.

"Hah? Apa Nads?"tanya Shani yang samar-samar mendengar ucapan Nadse.

"Eh? Gak kok.. Emang apa?"ucap Nadse gelagapan.

"Gue salah denger aja kali ya?"ucap Shani tidak yakin.

"Iya salah denger kali ehehe. Eh Shan gue mau ke bawah dulu ya, lo mau ikut?"tanya Nadse.

"Gak deh. Gue di sini aja mau nunggu Viny hehe"ucap Shani.

"Oke deh. Gue tinggal ya"ucap Nadse. Shani mengangguk mengiyakan lalu Nadse pun pergi.

***

Viny keluar dari lift dengan hoddie yanh menutupi kepalanya. Ia berjalan menuju pintu merah yang berada di dekat lift. Saat ia ingin membuka pintu tersebut ternyata sudah ada seseorang yang membukanya dari dalam. Viny dan orang itu terdiam saling pandang namun itu tidak terjadi lama karna Viny langsung memalingkan wajahnya dan berjalan kembali masuk ke dalam.

"Vinyi.."desah orang itu sedih melihat Viny yang melewatinya dengan cuek.

Sedangkan Viny mengepalkan kedua tangannya erat di dalam saku hoddienya. Ia tak menyangka setelah sekian lama harus bertatapan lagi dengan mata orang tersebut. Ia menghembuskan nafasnya pelan sebelum menghampiri Shani yang sedang memainkan hpnya. Viny mengendap-endap mendekati Shani lalu mencium pipi Shani. Shani menoleh kaget saat ada yang mencium pipinya.

Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang