Part 4

4.4K 305 18
                                    

"Lo mau jadi pacar gue?"tanya Lidya lembut yang membuat Shani membulatkan kedua matanya kaget. Begitupun seseorang yang sedaritadi menguping pembicaraan mereka. Ia tak menyangka bahwa Lidya akan secepat ini mengungkapkan perasaannya kepada Shani secepat ini. Baru saja ia mau menghampiri mereka berdua, sudah ada seseorang yang lebih dahulu menghampiri mereka.

"Viny.."desisnya kaget melihat Viny yang ada di sini.

"Wah gawat ini..."ucapnya panik menghampiri mereka.

"Ka Yona biarin aja"ucap Hanna tiba-tiba menahan tangan Yona yang ingin menghampiri mereka bertiga.

"Tapi Han.." Hanna menggelengkan kepalanya. Akhirnya Yona hanya diam memperhatikan dari jauh bersama Hanna.

"Ehem"

Lidya dan Shani serempak menoleh ke arah suara, mereka berdua terperangah kaget melihat siapa yang datang.

"Viny!"ucap Shani yang langsung melepaskan genggaman tangan Lidya dan berdiri memeluk Viny.

"Aku kangen"lirih Shani menenggelamkan wajahnya di leher Viny. Namun Viny hanya diam menatap datar Lidya.

"Jadi selama aku pergi ada serigala yang diem-diem deketin kamu?"tanya Viny pelan namun tajam. Shani dan Lidya langsung terdiam mendengar ucapan Viny.

"Vin tadi gak seperti apa yang lo liat"ucap Lidya cepat dan tergagap.

"Jadi seperti apa?"tanya Viny.

"Ngg tadi itu... Euh.. Mmh..." Viny menatap datar ke arah Lidya yang semakin tergagap sedangkan Shani memejamkan matanya di dalam pelukan Viny. Namun sedetik kemudian Viny tertawa dengan keras dan membuat Lidya dan Shani langsung melihat Viny dengan heran.

"Hahahahaha lucu muka lo Lid hahahaha"tawa Viny.

"Hah?"

"Hahahaha gue bercanda doang elah. Lo anggap serius banget hahaha"tawa Viny.

"Sialan lo!"ucap Lidya menoyor kepala Viny namun ia diam-diam menghela nafas panjang.

"Duh Shan masa kepala aku di toyor-toyor sama Lidya"ucap Viny manja kepada Shani.

"Dih jijik gue liat lo manja gini"ucap Lidya kesal menoyor kembali kepala Viny, sedangkan Shani hanya tersenyum tipis.

"Biarin. Manja sama pacar sendiri ini"ucap Viny sambil membalas pelukan Shani. Lidya yang melihat itu hanya bisa melengos malas dan mencoba menahan sesak di dadanya.

"Udah ah gue mau cari ka Yona. Di sini cuman jadi nyamuk"ucap Lidya sambil berjalan pergi. Viny hanya nyengir dan mengangguk. Shani memperhatikan punggung Lidya dari balik bahu Viny, ia menghela nafas panjang.

'Sorry Kak'batin Shani berbisik.

"I miss you. You miss me?" Bisikan Viny menyadarkan Shani dari lamunannya. Ia mengeratkan pelukannya dan memejamkan matanya.

"Miss you too. Kemana aja?"ucap Shani pelan.

"Maaf ya baru bisa ketemu hari ini, maaf juga akhir-akhir ini selalu ngilang gitu aja. Tugas numpuk banget gak bisa di tinggal"ucap Viny.

"Segitu banyak ya tugasnya? Sampe gak bisa ngabarin aku sebentar aja?"tanya Shani. Viny menghembuskan nafasnya pelan.

"Maaf"lirih Viny.

"Ya udah gapapa. Asal janji ya jangan ngilang lagi, aku kesepian"ucap Shani pelan.

"Iya aku janji"ucap Viny mengusap lembut rambut Shani. Shani melepaskan pelukannya lalu menatap Viny.

"Kamu kok kurusan gini sih?"tanya Shani memegang lengan Viny.

"Mmmh... Mungkin gara-gara aku lupa makan hehehe"ucap Viny.

Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang