Viny mengaduk-ngaduk makanan di depannya. Ia sama sekali tidak nafsu makan bahkan rasanya perutnya sangat mual.
"Viny makan bukannya di aduk-aduk gitu"tegur Shani. Viny mendongakkan kepalanya menatap Shani lalu mendorong pelan makanannya.
"Gak nafsu Shan"ucap Viny pelan.
"Makan Viny!"ucap Shani mendorong kembali makanan ke depan Viny. Viny menggelengkan kepalanya dan kembali mendorong makanannya.
"Astaga Viny. Kamu tuh belum minum obat.. Makan!"ucap Shani sambil menyodorkan sendok ke mulut Viny.
"Shani mual.. Kalau pun di paksa malah keluar"ucap Viny lirih. Shani terdiam sebentar lalu menghela nafas panjang. Ia bangkit dan pindah ke samping Viny.
"Cobain aja 1 suap ya?"mohon Shani.
"Shani.. Mual gak bisa makan. Kamu kok gak ngerti banget sih?"ucap Viny lirih, matanya berkaca-kaca seperti ingin menangis.
"Iya iya maaf. Ya udah nanti dulu ya makannya"ucap Shani mengusap tangan Viny.
"Kamu nginep di sini kan?"tanya Viny. Shani mengangguk.
"Iya nginep di sini kok"
"Ya udah ke kamar yuk"ucap Viny bangkit dari duduknya.
"Vin kamu belum minum obat loh"ucap Shani mengingatkan.
"Nanti aja kalau udah gak mual"ucap Viny sambil tetap berjalan. Shani menghela nafas lalu mengambil obat-obat Viny kemudian menyusul Viny ke kamarnya.
"Viny mau makan sama minum obat jam berapa? Ini udah hampir tengah malem"ucap Shani saat melihat jam dinding kamar Viny.
"Gaktau. Besok aja"ucap Viny sambil menyelimuti tubuhnya.
"Viny..."
"Masih mual Shani.."
"Hh ya udah kamu tidur aja"ucap Shani. Viny menggelengkan kepalanya.
"Belum ngantuk"ucap Viny.
"Astaga Viny kamu maunya apa sih? Besok kita harus bangun pagi ini, kamu mending sekarang tidur istirahat supaya besok udah sembuh"ucap Shani kesal sendiri kepada Viny yang sedaritadi tidak menurut.
"Gak ngantuk ih Shan. Kenapa sih maksa mulu?"ucap Viny cemberut.
"Bukan maksa sayang.. Ya udah deh terserah"ucap Shani pasrah lalu menyandarkan tubuhnya di kasur. Shani mencari hpnya di meja namun yang di temukannya hanya hpnya Viny.
"Liat hp aku gak Vin?"tanya Shani.
"Kan di cas tuh"jawab Viny menunjuk hp Shani yang sedang di charger.
"Ohiya.."ucap Shani mengambil hp Viny. Ia langsung mencari aplikasi line milik Viny, sudah lama sepertinya ia tak mengecek chat line Viny.
"Shan itu hp aku ya? Pinjem dulu dong bentar"ucap Viny. Shani yang baru saja ingin membuka line Viny langsung mengurungkan niatnya mendengar ucapan Viny.
"Nih"ucap Shani memberikan hpnya ke Viny kemudian ia ikut merebahkan tubuhnya di samping Viny lalu menarik selimut Viny.
"Jadi minjem gak?"tanya Viny menyodorkan hpnya lagi. Shani menggelengkan kepalanya.
"Gak jadi ah, ngantuk mau tidur"ucap Shani.
"Ya udah tidur gih"ucap Viny menyimpan hpnya di meja samping kasurnya. Setelah itu ia membalikkan badannya dan memeluk Shani.
"Kamu juga tidur ya"ucap Shani dengan mata yang sudah setengah terpejam.
"Iya aku tidur juga. Selamat tidur"bisik Viny mencium sekilas kening Shani lalu ikut memejamkan matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/70491187-288-k950750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa?
FanfictionDisaat aku sudah mulai menerimanya dan memilikinya Mengapa harus ada yang menghalangi hubungan ini? Aku mencintainya apa adanya.. Aku tak peduli apapun.. Aku hanya mencintai dia tanpa melihat kekurangannya..