Part 19

3.7K 286 17
                                    

"Nads, Shani beneran ngizinin kan?"tanya Viny kepada Nadse yang masih sibuk mencari jadwal yang pas.

"Salsa bukan Nads"ucap Nadse cemberut. Viny menghela nafas.

"Jawab pertanyaan aku!"ucap Viny. Nadse mendengus kesal lalu mengangguk.

"Iya dia ngizinin kok. Kenapa sih? Gak percaya?"tanya Nadse.

"Iya gak percaya"ucap Viny datar. Nadse langsung cemberut mendengarnya.

"Percaya dong sayang. Dia beneran ngizinin kok. Emang kenapa sih harus banget dapet izin dari dia?"

"Dia pacar aku Nads..."

"Bukannya dia ngekhianatin kamu? Kenapa masih di anggep pacar? Yang kaya gitu lebih baik putusin dan kamu lebih baik pacaran lagi sama aku"ucap Nadse tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu Viny.

"Kenapa jadi bahas itu? Kamu udah nemu jadwal yang pas belum?"tanya Viny mengalihkan pembicaraannya.

"Mengalihkan pembicaraan"cibir Nadse.

"Nadse..."ucap Viny menatap mata Nadse.

"Oke oke. Jadi kita kemungkinan...." Viny mendengarkan ucapan Nadse dengan sedikit malas. Sejujurnya ia tidak mau menghabiskan waktu berdua saja di pantai bersama Nadse, ia tau akan ada sesuatu yang tidak di inginkan terjadi di sana. Namun ia sudah terlanjur janji jika Shani mengizinkan ia akan menemani Nadse ke pantai.

Bahkan sekarang ia mengharapkan ada Shani di sini, menariknya menjauh dari Nadse lalu mendengar Shani merajuk tidak suka melihatnya bersama Nadse.

"Vin"panggil Yona. Viny menoleh ke arah belakang dan mendapati Yona yang menyuruhnya untuk mendekatinya.

"Nads ke sana dulu ya"ucap Viny kepada Nadse.

"Jangan lama-lama"ucap Nadse. Viny mengangkat bahunya.

"Gak tau deh"ucap Viny yang langsung bangkit dan menghampiri Yona.

"Ih Vinyiii!" Viny hanya melambaikan tangannya tanpa membalikkan badannya. Nadse mendengus sebal melihat Viny yang seperti itu.

"Apa ka Yon?"tanya Viny saat sudah sampai di depan Yona. Yona menggeleng lalu menarik tangan Viny.

"Gue cuman mau menjauhkan lo dari Nadse"ucap Yona dan langsung membuat Viny tertawa.

"Lo emang pengertian Kak! Tau aja gue gak tenang berduaan haha"ucap Viny.

"Kenapa gak tenang?"tanya Yona.

"Gue takut Shani liat"jawab Viny memelankan suaranya. Yona menghela nafas panjang.

"Shani udah liat"ucap Yona.

"Hah?! Yang bener?!"ucap Viny kaget. Yona mengangguk.

"Tadi dia nangis di toilet gara-gara ngeliat lo berduaan gitu sama Nadse"ucap Yona yang membuat Viny terdiam.

"Salah paham kalau di biarin lama-lama bakal jadi masalah yang besar Vin. Cobalah lo dengerin penjelasan yang sebenernya Shani. Daripada lo nyesel nanti.."ucap Yona mengingatkan lagi. Viny termenung sejenak lalu menghembuskan nafasnya.

"Gaktau deh Kak. Gimana nanti"ucap Viny sambil berjalan mendahului Yona. Yona berdecak dan menggelengkan kepalanya.

"Dasar keras kepala"

***

Viny menyandarkan tubuhnya di tembok dekat tas milik Shani dan beberapa anak tim T lainnya. Ia memang sudah selesai latihan namun tim T masih latihan di stage. Ia sedang menunggu Shani, entahlah ia tiba-tiba merasa khawatir jika Shani harus pulang sendiri dengan taksi.

Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang