Part 20

4.2K 272 23
                                    

Viny terbangun dari tidurnya saat merasakan cahaya yang masuk dari celah-celah gorden kamar Shani. Ia mengerjapkan matanya membiasakan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Setelah nyawanya sudah kembali terkumpul, ia menyingkapkan selimutnya lalu mencari Shani di bawah.

"Udah bangun ternyata"ucap Shani saat Viny masuk ke dalam dapur.

"Masak apa?"tanya Viny berdiri di belakang Shani lalu menyimpan dagunya di bahu Shani.

"Sup. Tadi Mamah nelfon, kamu harus sarapan sup sayur"jawab Shani sambil mengaduk supnya.

"Hh bosen makan sup mulu semenjak sakit"gumam Viny pelan.

"Kan demi kesehatan kamu sayang"ucap Shani mengelus pipi Viny.

"Mau gimana pun makanannya tetep aja aku gak akan pernah sehat kaya dulu"desis Viny pelan.

"Viny! Gak boleh ngomong gitu!!"ucap Shani marah. Viny mengangkat bahunya lalu berjalan menuju meja makan, ia menyandarkan kepalanya di meja. Shani menghela nafas panjang lalu mengambil piring dan nasi kemudian menyimpannya di meja makan setelah itu ia mengambil sup yang sudah di pindahkan ke mangkok.

"Nih makan dulu terus minum obat"ucap Shani. Viny mengangkat kepalanya sedikit menatap makanan di depannya lalu menggeleng.

"Gak ah"ucap Viny.

"Viny jangan mulai dong rewelnya"ucap Shani.

"Aku gak rewel, aku cuman bosen makan sup terus"ucap Viny.

"Terus Viny mau makan apa sekarang?"tanya Shani sabar.

"Makan apa aja selain sup"jawab Viny.

"Hh supnya aku makan sendiri aja deh"ucap Shani kecewa. Viny mengangkat kepalanya dan menatap Shani.

"Ya udah goreng telor ya?"lanjut Shani. Namun Viny terdiam dan memperhatikan Shani setelah itu ia menggeleng lalu ia menuangkan supnya ke nasi dan memakannya. Shani yang melihat itu tersenyum kecil, ia tau Viny paling tidak bisa melihat wajah kecewanya seperti tadi.

***

Shani masuk ke dalam theater sambil tertawa lepas, di sebelahnya Viny sedang berbicara, entah berbicara apa yang pasti membuat Shani tertawa begitu lepas. Tangan mereka berdua bertautan dengan erat. Para member yang sudah ada di dalam theater langsung memperhatikan mereka.

"Ehem kayanya ada yang udah baikkan nih"celetuk Desy. Shani yang mendengar celetukan Desy langsung berhenti tertawa dan mendengus malas sedangkan Viny hanya tersenyum kecil.

"Kaya ada yang ngomong ya Vin"ucap Shani.

"Gak boleh gitu Shan"ucap Viny mengusap rambut Shani.

"Tuh dengerin tuh"ucap Desy berteriak tepat di telinga Shani lalu kabur.

"Ih ci Desy!!"ucap Shani kesal sambil mengejar Desy. Viny hanya berdecak sambil menggelengkan kepalanya melihat Shani dan Desy.

"Vinyi"panggil Nadse menahan tangan Viny. Viny menghela nafas panjang lalu menatap Nadse

"Apa Nads?"tanya Viny malas.

"Tadi kemana aku line cuman di read?"ucap Nadse cemberut.

"Daritadi aku gak megang hp. Hp aku di Shani"ucap Viny.

"His dia lagi"gumam Nadse kesal. Viny hanya mengangkat alisnya mendengar gumaman Nadse.

"Ya udah ikut aku yuk"ucap Nadse sambil menarik tangan Viny. Namun saat Nadse menarik tangan kanan Viny, ada tangan lain yang menarik tangan kiri Viny.

"Baru di tinggal bentar udah ada aja yang ganjen ya"ucap Shani tajam.

"Makanya jangan di tinggal-tinggal pacarnya"ucap Nadse mendengus sebal lalu melepaskan tangan Shani yang memegang tangan Viny.

Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang