Part 17

3.8K 301 23
                                    

Viny dan Saktia berjalan santai menuju tempat perform mereka. Saktia sibuk membuat video sedangkan Viny sibuk melamun sambil berjalan.

"Vin lo ngelamun mulu dah. Kenapa sih?"tanya Saktia yang melihat temannya sedaritadi melamun.

"Lagi pingin ngelamun aja"ucap Viny.

"Lagi ada masalah ye sama Shani?" Viny terdiam tidak menjawab.

"Nah kan berarti bener. Lo berdua kayanya semenjak pacaran ada masalah mulu dah, setiap hari berantem. Gak kaya dulu, adem adem aja kaya mukanya Shani"ucap Saktia. Viny termenung mendengar ucapan Saktia, ia baru sadar bahwa yang di katakan Saktia itu benar.

"Biasanya kalau banyak berantem pas pacaran itu, salah satunya gak ngerasa nyaman dan lebih nyaman pas pdktnya doang"

"Jadi Shani gak nyaman sama gue?"tanya Viny pelan.

"Eh gak usah dengerin omongan gue Vin.. Lo tau kan otak gue agak-agak hehehe"ucap Saktia cepat.

"Shani pasti nyaman lah sama lo, masa enggak hehe"ucap Saktia menepuk-nepuk bahu Viny. Namun Viny hanya diam menatap kosong ke depan memikirkan ucapan Saktia.

"Udahlah Vin gak usah di pikirin ucapan ngaco gue. Yayayaya?"ucap Saktia merangkul bahu Viny. Viny menghela nafas panjang melepaskan rangkulan Saktia lalu berjalan dengan cepat.

"Mampus gue kalau mereka tambah berantem gimana? Waduh salah gue dong? Hahhh gimana dong?"ucap Saktia frustasi.

***

Shani masuk ke dalam backstage dengan anak-anak Tim T yang lain. Ia memperhatikan sekeliling seniornya sudah berganti baju dengan kostum yang akan di pakai tampil nanti. Ia pun segera mengambil kostumnya dan berjalan menuju ruang ganti, namun langkahnya terhenti saat meliht Viny yang sedang menyandarkan kepalanya di meja. Shani yang melihat itu langsung menghampiri Viny.

"Vin kenapa?"tanya Shani khawatir sambil mengusap punggung Viny. Viny menggelengkan kepalanya namun masih menyembunyikan wajahnya.

"Vinyyy kamu udah janji bakal bilang kalau ada apa-apa"ucap Shani cemas. Viny mendongakkan kepalanya lalu tersenyum tipis kepada Shani.

"Aku gak kenapa-napa sayang"ucap Viny lembut.

"Beneran?"tanya Shani sambil menyentuh pipi Viny lalu mengusapnya lembut.

"Iya beneran. Kamu ganti baju dulu gih"ucap Viny menurunkan tangan Shani dari pipinya.

"Ya udah aku ganti baju dulu ya"ucap Shani. Viny hanya mengangguk. Setelah Shani pergi Viny kembali menidurkan kepalanya di meja. Ia masih memikirkan ucapan Saktia tadi dan ia bertanya-tanya apakah benar Shani tidak nyaman bersamanya? Apakah Shani lebih nyaman saat tidak ada status di antara mereka? Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus terputar di otaknya dan membuat kepalanya terasa sakit.

***

"Terimakasih. Di tunggu di theater yaaa"

Para member melambaikan tangannya ke arah penonton lalu mereka masuk kembali ke backstage. Shani mengambil handuk dan botol minum untuk Viny lalu menghampiri Viny yang sedang memejamkan matanya sambil mengatur nafasnya.

Viny membuka matanya saat merasakan ada yang mengusap wajahnya dengan handuk. Ia melihat Shani yang sedang mengusap wajahnya. Ia menatap wajah Shani dan kemudian ia teringat kembali ucapan Saktia tadi pagi.

"Shan.."panggil Viny pelan.

"Hmm"respon Shani yang masih mengusap keringat Viny.

"Kamu nyaman pacaran sama aku? Atau malah gak nyaman?"tanya Viny yang langsung membuat Shani menghentikan kegiatan mengusap keringat Viny, ia menatap mata Viny. Mata yang sekarang memperlihatkan ketakutan.

Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang