Part 25

4.4K 280 13
                                    

"Kamu beneran gak mau nginep?"tanya Shani kepada Viny entah untuk yang ke berapa kali. Mereka baru sampai di depan rumah Shani dan Shani tiada hentinya mengajak Viny untuk menginap di rumahnya.

"Aku gak bawa apa-apa. Lagian emang belum packing"jawab Viny yang lagi-lagi tidak sesuai harapan Shani. Shani agak cemberut lalu membuka seatbeltnya.

"Ya udah kalau gitu"ucap Shani.

"Ohiya besok berangkat sama papah aja ya? Aku juga di anterin papah soalnya"ucap Viny.

"Huh iya!"ucap Shani ngambek.

"Idih ngambek"ucap Viny mengacak poni Shani.

"Gak ngambek"ucap Shani menyingkirkan tangan Viny dari poninya.

"Terus?"

"Bener ih gak ngambek. Emang kamu ngambekan mulu"cibir Shani memeletkan lidahnya.

"Hih di ngambekin lagi baru tau rasa"ucap Viny memalingkan wajahnya, berpura-pura ngambek.

"Ih jangan dong!"ucap Shani menarik lengan Viny.

"Haha iya enggak. Masuk gih, istirahat"ucap Viny mengusap rambut Viny.

"Iya kamu kalau udah nyampe langsung kabarin aku ya"ucap Shani. Viny menganggukkan kepalanya.

"Ya udah aku masuk ya"ucap Shani sambil mencium pipi Viny lalu ia keluar dari mobil Viny. Setelah melihat Shani menutup gerbangnya, Viny pun langsung menjalankan mobilnya lagi.

***

Keesokan harinya di bandara Soekarno-Hatta sudah berkumpul para member JKT48 yang mendapat pesawat pagi. Viny turun dari mobil Papahnya setelah pamit, ia pun langsung menuju ruang tunggu keberangkatan Jakarta-Surabaya.

"Vin!"panggil Yona melambaikan tangannya saat Viny sudah berada di dekat kerumunan member.

"Apa ka Yon?"tanya Viny.

"Shani nangis tuh. Dari pas dateng sampe sekarang masih nangis"ucap Yona menunjuk Shani yang sedang dikelilingi member tim T.

"Eh kenapa?!"tanya Viny. Yona mengangkat bahunya lalu mendorong tubuh Viny.

"Samperin gih. Takut ada apa-apa"ucap Yona. Viny terdiam sebentar lalu menghampiri Shani yang sedang di kelilingi beberapa member tim T.

"Shani, kenapa?"tanya Viny pelan. Semua member yang ada di sana langsung menoleh ke arah Viny.

"Ada ka Viny ci. Kita tinggal ya?"ucap Cesen pelan sambil melepaskan pelukannya namun Shani hanya diam menunduk. Setelah member tim T pergi, Viny langsung duduk di samping Shani.

"Shan kenapa?"tanya Viny lembut sambil merangkul bahu Shani namun langsung di tepis kasar oleh Shani. Shani mendongakkan kepalanya dan menatap tajam Viny. Viny langsung terdiam menatap mata Shani yang terlihat kecewa.

Plak

Shani menampar keras pipi kanan Viny yang membuat suara lumayan keras. Semua member yang ada di sana menoleh kaget ke arah sumber suara.

"Eh?!"

"Astaga wey!"

"Itu pasti sakit banget"

"Eh ada apa sih? Lagi berantem?"

"Shan kenapa sih? Aku salah apa?"tanya Viny bingung memegangi pipinya yang sekarang berubah menjadi merah. Ia tak memperdulikan para member yang lain yang sekarang sedang membicarakannya.

"Kenapa?! Nih pikir sendiri sama kamu!"teriak Shani sambil memukul bahu Viny dengan sebuah foto yang sedaritadi ia remas di tangannya. Viny langsung mengambil foto yang terjatuh ke bawah sedangkan Shani langsung menutup wajahnya dan terisak kembali. Viny tertegun menatap foto yang ada di tangannya. Foto Nadse mencium pipinya saat di kantin kampusnya namun dari sudut pandang yang berbeda yang membuat Nadse seakan mencium bibirnya. Ia meremas foto itu lalu mengedarkan pandangannya ke arah para member yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, saat matanya bertemu dengan mata Nadse ia langsung menatap tajam dan penuh kemarahan. Nadse yang menyadari itu langsung menundukkan kepalanya.

Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang