PROSES PENGEDITAN
°°°°°
Awalnya langit terlihat mendung, angkot pada kucar kacir mencari pelanggan terakhir dan aku yang ketinggalan angkot harus jalan kaki kerumah.
Panas. Seharusnya disaat mendung, hawa di sekitar ku jadi dingin. Eh ini malah kebalikannya.
Hujan. Di tengah perjalanan hujan turun dengan deras dan aku langsung berlari kucar kacir mencari tempat teduh.
Sial. Bagian ini lah Aku menderita. Aku di serempet orang dari belakang dan yang nyerempet kabur aja tanpa bertanggung jawab. Lutut berdarah, baju kotor serta hujan membuat penderitaan ku doubel.
Aku berjalan pincang ke arah halte dan menunggu apapun yang bisa ditumpangi. Walaupun harus menumpang dengan oom oom asalkan di antar dengan selamat aku nggak papa kok.
Aku menatap ke kiri dan ke kanan. Terlihat motor sport hitam dengan penunggang nya melaju dengan kencang dan berhenti tepat di depan ku. motor yang nyerempet sekarang balik lagi. Muka gile.
Dia membuka helm dan menampakkan wajah nya yang tampan dengan bibir tipis yang membahana. Astaga aku mikir apa sih. Pokok nya dia terlihat ganteng buanget. Tapi tetap aja dia ngaselin.
"Lo nggak papa?." Dia berjalan ke arah ku dan menatap dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. "Lutut lo luka?." Dia seperti terkejut.
Aku berdiri dan menantang wajahnya. "So kenapa lo balik lagi? Lo mau minta maaf atas perbuatan lo ke gue ha?." Aku menunjuk wajahnya dan dengan cepat ku tarik lagi. "Gue nggak butuh bantuan lo." Aku menjauh dan kembali duduk.
Dia tampak tersenyum miring dan melangkah ke arah ku. Dia melepaskan jacket nya dan menyelimuti badan ku yang mulai kedinginan. Terlihat baju seragam nya dengan lambang osis SMA ku di sana. Oh ternyata dia anak osis. "Ayo pulang?." Tawarnya.
Aku menggeleng dan memberikan kembali jaket nya. "Nggak usah repot repot." Aku berusaha menolak walaupun aku merasa luka di lutut semakin perih.
Tak ada jawaban. Hening.
"A......." dia menggendong ku Ala bridalstyle dan mendudukan ku di atas motor. "Gue bilang gue nggak mau budeg." Aku berusaha turun namun ia jegat. "Gue bukan cewek murahan yang bisa lo ajak semau lo."
"Diam dan Naik." Ucap nya penuh penekanan. Aku bisa apa sekarang. Aku hanya bisa pasrah dan memilih menuruti semua kemauannya.
Motor melaju dengan kencang dan berhenti pada sebuah rumah besar yang minimalis. Keren lah bagi ku. Modern modern gimana gitu.
"Turun." Dia menghancurkan lamunan ku. "Turun congek." Dia menggoyangkan motor dan aku pun langsung turun.
"Biasa aja kali." Sewot ku. Dia hanya diam dan sibuk dengan kegiatannya. Mata ku berkeliaran mencari sesuatu yang ada dirumah ini. Arsitektur modern nya benar benar membuat ku kagum dan waw.
"Eh-." Sebuah tangan menarik ku masuk dan terus masuk ke dalam.
Hingga akhirnya kami berhenti pada ruangan yang bisa Aku bilang sebagai kamar.Aku duduk di kasur kingsize nya dan memperhatikan kamar nya yang keren. Dia terlihat sibuk dengan lemari entah mencari apa. Malas melihat nya aku kembali fokus pada kamar nya yang super duper keren.
"Nih ganti baju lo dan ganti di sana." Aku menatap nya dan dia seperti melihat kearah pintu putih berlis hitam dan kembali menatap ku. Aku hanya mengangguk dan mengambil baju nya lalu masuk ke dalam.
Aku keluar menggunakan Baju berwarna merah bertuliskan MAMA. Baju ini terlihat begitu besar di tubuh ku dengan celana jeans selutut. Berasa kurusan padahal sudah kurus.
Aku mendapati nya sedang memperhatikan ku. Dia terlihat canggung dan memalingkan wajah. "Duduk." Perintah nya. Aku mendekati nya dan duduk di depannya. Dia langsung jongkok didepan ku dengan kotak p3k yang dia bawa. Sepertinya dia mau ngobatin aku. "Siapa nama lo?." Tanya nya.
"Veronica Adela Natasya." Aku menatap nya dan dia balik menatap ku. "Dan untuk lo, boleh panggil gue Tasya. Dan lo?." Tanya ku balik.
Dia mengangguk dan tersenyum.
"Gue Gibran Novalino." Aku mengangguk diikuti dengan dia.Thanks
Dan salam manis dari melly
Selamat membaca chapter berikutnya dan jangan lupa vote dan comen oke
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis [Completed]
Romance[F I N I S H]-Belum di Revisi "Awas banyak typo!!" Gibran Novalino. Seorang cowok Nakal tapi berpangkat sebagai Ketua osis. Hobbynya merokok dan berkelahi tapi kalau soal cewek selalu plin plan. Playboy tapi giliran cinta, bingungnya setengah mati...