PROSES PENGEDITAN
°°°°°
"Tasya," Panggil seseorang dari balik pintu. "Ada temen kamu tuh di bawah, dia bilang mau ngajak kamu jalan" Kini dia mengetok pintu dan bergumam kecil. "Tasya!." Suaranya terdengar lebih keras dari sebelumnya.
Aku meringkuk kesana kemari dengan kepala yang mencari tempat enak untuk ditiduri. Tangan ku meraba raba Hp dan lampu tidur yang ingin ku matikan.
"Tasya!." Suara teriakan itu membuat ku terkejut dan dengan cepat aku bangun dan melihat siapakah gerangan yang mengganggu tidur cantik ku.
"Siapa sih." Aku membuka pintu dan mendapati mama berdiri tegak berkacak pinggang sambil melotot. "Apa sih mah, ganggu aku tidur aja, ini ni masih pagi mah."
Mama langsung menjewerku dan menariku masuk ke dalam kamar. "Aduh mah sakit." Aku berusaha menarik tangan mama menjauh dari kuping ku. "Mama lepasin, sakit tau." Aku merengek seperti anak bayi.
"Kamu tidur dari malam sampe malam lagi tasya, ini udah malam dan kamu pikir ini masih pagi gitu. Kamu tu anak gadis tapi kelakuan kayak beruang sih. Tidur nggak tau waktu. Dasar kebo kamu ya." Mama pergi ke arah lemari ku dan mencari sesuatu di dalamnya.
"Mama nyari apa sih?," Tanya ku.
"Tuh temen kamu di bawah nyamperin kamu mau ngajak kamu jalan, dah sana mandi terus pakai baju yang ini." Mama menyodorkan sebuah dress berwarna putih selutut dengan lengan setengah tiang.
"Tapi ma-." Mama langsung mendorongku ke arah kamar mandi dan mengunci ku dari luar.
"Mandi yang wangi sayang, ini pertama kalinya pacar kamu datang kerumah jadi harus mama kasih anak perempuan mama dalam keadaan yang paling cantik dong!." Teriak mama.
Aku mendesis ria di kamar mandi dan beberapa menit saja aku telah siap mengenakan baju dress ini.
Aku langsung menyisir dan memoles sedikit bedak di pipi ku tapi mama langsung menarik ku ke meja rias dan merias ku sedemikian rupa hingga memakan waktu yang cukup lama.
Ini lah aku jadinya. Rambut curly pada bagian ujung yang tergerai indah, make up tipis tapi nampak berpengaruh sekali pada wajahku, dan lips tipis dipakaikan pada bibirku membuat aku tampak sangat cantik. Wkwkwk bukan aku memuji diri sendiri tapi itu lah kenyataanya.
Tapi aku penasaran banget emang siapa sih yang mau ngajak aku jalan.
Dengan cepat aku turun ke bawah dan mencari siapa gerangan yang berani membawa ku jalan di malam minggu ini.
Mata ku berkeliaran kesana kemari, mencari cari penduduk asing dirumah ini. Sesaat kemudian mata ku terhenti saat beradu pandang dengan mata Hazel milik Gibran yang indah.
Buset dah, sejak kapan aku muji muji si nakal Gibran. Sekarang aku menatap Gibran yang sedang memperhatikan ku dari atas hingga bawah. Merasa aneh aku langsung menarik Gibran ke luar dan langsung masuk ke mobilnya.
"Ayo pergi. Katanya lo mau ngajak gue jalan." Dia tertawa riang sambil menatap ku aneh.
"Kita kan emang udah janjian mau jalan, bukan gue aja kan." Dia menarik hidung ku membuatku berdekatan dengannya. Deru nafasnya bisa ku rasakan dan tatapan kami saling beradu pandang seakan mengisi kekosongan diantara kami.
Merasa awkward aku langsung mendorongnya jauh dan memilih menatap ke luar jendela. "Maaf." Itu lah kata yang kudengar setelah kejadian itu.
"Iya nggak papa, oh ya kita mau kemana."
Dia hanya diam dan menjalankan mobilnya. tak lama mobil pun terparkir di depan salah satu restoran kecil di kota Jakarta. Dia langsung turun dan kearah pintu ku dan langsung dia buka. "Ayo turun cantik."
Waw dia memuji ku. Astaga jantung ku langsung berdetak ria hingga rasanya aku melayang ke angkasa. Nggak nyangka seorang Gibran bisa membuat ku terbang.
"Eh kuping gajah, lo denger nggak sih kalau gue suruh turun!."
Lihat, baru aja dibuat terbang udah di jatuhin lagi sama tu makhluk. Is is is.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis [Completed]
Romance[F I N I S H]-Belum di Revisi "Awas banyak typo!!" Gibran Novalino. Seorang cowok Nakal tapi berpangkat sebagai Ketua osis. Hobbynya merokok dan berkelahi tapi kalau soal cewek selalu plin plan. Playboy tapi giliran cinta, bingungnya setengah mati...