17. Perayaan

7K 358 3
                                    

°°°°°

Hari ini aku mau ke rumah Gibran sama sahabat sahabatnya. Katanya sih mau ada acara gitu di rumahnya tapi aku juga nggak tau acara apa. Harusnya kan aku yang ngadain acara, kan aku yang ulang tahun tapi kok malah gibran yang ngadain.

Aku memang ulang tahun hari ini, tapi sayangnya ini hari minggu jadi teman teman ku kebanyakan ngucapin lewat line atau media lainnya. Nggak seru apalagi Gibran nggak ada ngucapin ataupun basa basi, kan kecewa bro.

Suara klakson mobil terdengar di depan rumah. Aku langsung keluar dan terlihat mobil Honda jass yang sudah pasti pemiliknya adalah kak Rika.

Aku langsung menghampiri dan mereka semua tampak cantik dengan gaunnya. Sedangkan aku cuman pakai dress putih selutut tanpa memoles wajah. Kak Rika tampak menggeleng dan aku hanya nyengir-nyengir nggak karuan.

"Kamu nggak dandan?." Tanya kak Nadin. Aku menggeleng dan kak Rika berdecak sebal.

"Kok bisa?." Sambung kak Rika.

"Aku kan nggak tau kita mau kemana dan acaranya juga nggak tau acara apa?." Ucap ku Frustasi.

Mereka tampak tertawa dan membawa ku masuk ke dalam mobil. Mereka membuka semua pintu dan menduduki ku dengan kaki keluar. Mereka seperti sibuk membawa sesuatu yang tampak seperti tas make up dan dress berwarna cream yang cantik.

"Ganti di dalam." Kata Kak Rika. Aku yang bingung hanya mengangguk dan masuk kedalam rumah ku kembali.

10 menit, aku pun keluar menggunakan dress berwarna Cream dengan dada sedikit tertutup dengan lengan sebahu. Mereka semua melihat ku dengan senyum dan kembali mendudukan ku di tempat tadi. Poles sana poles sini hingga akhirnya mereka bertepuk tangan akan hasil kerja mereka. Entah apa yang mereka perbuat dengan diriku tapi yang aku tau aku tambah cantik pastinya.

Selesai mendandani ku, kami pun pergi kerumah Gibran, rumah besar ini tampak sunyi dan tertutup.

Kak rika berbalik badan dan memberikan ku penutup mata berwarna hitam. "Pakek." Aku menggeleng. "Kalau nggak mau, aku aja yang pakein." Aku langsung mengangguk. Emang ya Gibran dan kawan kawan nya ini sukanya maksa giliran nggak diturutin aja. Aku juga yang sengsara.

Aku memakai penutup mata dan berjalan dituntun oleh kedua kakak ini. Gelap itu lah yang kurasakan, aku jadi berasa main film dan filmnya itu adalah si cantik dari gua hantu. Heleh, bikin susah aja kalau sama mereka.

Raba sana raba sini, mereka berdua menghilang aku berasa jadi orang buta. Ternyata ini rasanya jadi orang buta, sungguh luar binasa gelapnya.

"Kak Nadin, kak Rika?." Panggil ku.

Aku terus berjalan hingga akhirnya numbur pohon. "Aduh." Ada suara tawa menyertai penumburan ku ke pohon. "Kak?, pada kemana sih." Aku mendumel sendiri jadinya.

Seseorang memegang bahu ku. Tangannya seperti ku kenali dan sepertinya itu milik Gibran. Tangan itu perlahan membuka penutup mata ku dan.....

Jeng jeng jeng jeng .....

"Happy birtday to you." Kompak mereka. Aku menatap sekeliling, ruangan yang tadinya modern berubah manis dengan dekorasi serba pink untuk memeriahkan pesta ulang tahun ku dan tidak ketinggalan semua tersenyum kearah ku. Aku berbalik dan mendapati Gibran membawa sebuah kue cantik berhentuk Bunga yang pastinya berwarna pink.

"Happy birtday beruang." Ucap Gibran. Aku mengangguk sambil menangis. Wkwk aku baper kalau menyangkut diriku.

"Lo cantik." Tuh kan aku jadi tambah baper.

"Makasih." Balas ku dengan malu malu.

Ketua Osis [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang