°°°°°
Setelah sebulan aku meninggalkan Jakarta, akhirnya aku pulang juga. Ngomong ngomong soal pulang, aku sudah satu minggu di singapura menjalani perawatan karna luka ku. Dana perawatan ini berasal dari papa ku yang tinggal di sana. Setelah dia mengetahui aku berkelahi. Dia langsung menyuruhku kesana dengan alasan aku baru saja mendapatkan adik baru dan aku diwajibkan kesana tanpa penolakan. Aku begitu bersyukur saat mama ku nggak tau. Tapi sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, sepandai pandainya aku menyembunyikan pasti akan terbongkar juga. Mama ku mengomel dan aku nggak tau apa jadinya saat aku pulang.
*****
Sesampainya aku di rumah seperti dugaan ku mama menatap ku tidak percaya dengan ku. Ku pikir dia akan memukul tapi kenyataanya dia malah memuji ku dengan 1000 pujian aneh.
Cantik, manis, mulus, tambah cantik. Padahal kan aku cuman perawatan bukannya operasi plastik atau sebagainya. Aneh.
"Gimana papa sama kamu sayang?." Mama si super kepo mulai lagi.
"Biasa aja kek biasa." Kata ku berbelit.
Mama memperbaiki posisi duduknya dan menatapku intens. "Wajah kamu tambah bersih loh."
"Mama udah bilang itu berkali kali." Aku memutar bola mata malas.
"Iya mama tau kok, tapi gimana rasanya perawatan?."
"Enak." Balas ku singkat.
"Ih kamu tu balasnya pendek banget." Mama tampak jengkel.
"Aku capek mah, aku mau tidur."
Mata tersenyum lembut seraya mencium kening ku lembut. "Mama sayang sama kamu dan kamu jangan buat khawatir mama, papa dan Gibran ya."
Ngomong ngomong Soal Gibran aku jadi semakin rindu dengannya. Entah bagaimana keadaannya tapi ku pikir dia pasti juga merindukan ku.
"Iya ma, aku masuk ke kamar ya."
Mama mengangguk mengiyakan.
"By ma." Pamit ku.
"Iya sayang."
*****
Aku membaringkan tubuhku yang lelah kekasur. Baru seminggu ku tinggal kamar, kini rasanya aku seperti magnet yang saling tarik menarik dengan kasur hingga membuat ku tak ingin beranjak pergi.
TING TING TING TONG
Suara Notifikasi line ku berbunyi kembali. Dengan cepat ku ambil dari tas dan kulihat siapa yang mengirimkan ku pesan.
Gibran, kak Dika, dan Stella memenuhi percakapan line ku. Karna aku lebih kepo dengan Gibran jadi aku putuskan untuk melihat chat Dari Gibran dulu.
Gibran
Udah dimana?Langsung aja ku balas mumpung dia lagi on.
Tasya
Di rumahGibran
Gimana keadaan lo?Ternyata dia begitu cepat membalas chat ku.
Tasya
BaikGibran
Besok sekolahTasya
YGibran
Lo iritanTasya
MagerGibran
Kejam😂😤😥😨😢Maaf ya Gibran tapi aku harus tetap jaga image yang baik.
Tasya
Why???😑Gibran
Gue kangen nya setengah mati tapi lo malah mager ke gue 😱😒😥Aku tertawa saat melihat kirimannya. Lebay plus norak.
Tasya
Lebay najisGibran
Biarin, emang kenyataanya dibandingkan lo yang sok sok calmEnak ternyata nyuekin dia. Ada sensasi tertentu.
Tasya
Gue emang gini yaaa 😜😜Gibran
Ah cinta mah emang gitu, nggak peka sama aku 😢😥Tasya
Najong sih, lagian besok juga ketemuGibran
Tapi maunya sekarangAku juga maunya sekarang tapi sayangnya hari sudah malam.
Tasya
Sekarang palak lu! Gue capekGibran
Gue juga tau tapi mau gimana lagiTasya
Serah lo dahGibran
Ia gue bakal nembak lo sampe lo nerimaTasya
Apaan sihGibran
Cie yang melayangTasya
Kemana?Gibran
Kehati akuTasya
Najong tralalaGibran
Udah tidur sanaTasya
Ya lo ganggu gueGibran
By resek 😘😍Is sok sok pakek emot, lebay kan.
Tasya
IyaGibran
Kok gituTasya
?Gibran
Jahat loTasya
Diam lo nyetAku tersenyum mengakhiri chat hari ini. Tingkahnya yang berubah 180° membuat ku semakin betah berlama lama chat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis [Completed]
Romance[F I N I S H]-Belum di Revisi "Awas banyak typo!!" Gibran Novalino. Seorang cowok Nakal tapi berpangkat sebagai Ketua osis. Hobbynya merokok dan berkelahi tapi kalau soal cewek selalu plin plan. Playboy tapi giliran cinta, bingungnya setengah mati...