Rengkuh aku menatap titik perintis hatiku
Tetirah aku pada sebuah ejaan lama kian punah
Kejut aku bila meradang oleh tiupan angin topan
Cemar aku dengan tak sempurnanya diriku
Degup aku menanti telapak kaki yang tak murah
Kelu aku menjeritkan dingin yang tanpa desahanEnyahlah semua
Saat kau berkata memotong selamanya tak komunikasi
Lewat doa rasa percaya jauh lebih baik untuk dirinya
Karena Tuhan paham panjatan doa kaumNya
Jika baik lanjutkan jika tidak baik tidak berhenti
Namun, hanya sepenggal kisah saja
Itu diri yang bermata lugu
Tak ingin hanya sampai disini
Karena dalamnya cinta tak mengubahkan sebuah penantian-asky-
Smg, 6 Mei 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Pensilku
PoetryLembaran demi lembaran aku padatkan dalam bentuk proposal. Yang aku sertai makna cinta dalam setiap tintanya. Mungkin baitnya tak semegah penyair termahsyur di Indonesia. Tautan tulisan yang kurang apik tak mengharuskanku untuk melangkah dalam karya...