Doa Yang Tak Henti

59 5 0
                                    

Rengkuh aku menatap titik perintis hatiku
Tetirah aku pada sebuah ejaan lama kian punah
Kejut aku bila meradang oleh tiupan angin topan
Cemar aku dengan tak sempurnanya diriku
Degup aku menanti telapak kaki yang tak murah
Kelu aku menjeritkan dingin yang tanpa desahan

Enyahlah semua
Saat kau berkata memotong selamanya tak komunikasi
Lewat doa rasa percaya jauh lebih baik untuk dirinya
Karena Tuhan paham panjatan doa kaumNya
Jika baik lanjutkan jika tidak baik tidak berhenti
Namun, hanya sepenggal kisah saja
Itu diri yang bermata lugu
Tak ingin hanya sampai disini
Karena dalamnya cinta tak mengubahkan sebuah penantian

-asky-
Smg, 6 Mei 2016

Lembaran PensilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang