Arah melintang diseberang jalan
Kian menyapa siluet tubuhmu
Hentakan kakimu terlihat meriuhkan
Iringan senyum darimu terpancar silau
Rebah karismamu mendangkal dalam ingatankuCekung aku menatap pundaknya yang kokoh
Implusif kasih terpancar hanya kawan
Nun jauh anganku terbang lalu tenggelam
Tanya hatiku, siapakah aku untukmu, Pelabuhan Teduhku?
Angkat bahuku merasuk piluAh, sosok kumis tipismu terngiang jelas kepalaku
Betapa lelah adek berpayung menunggumu
Ah, tiadakah kau melihatku saat ku jauh?
Dari mataku terjawab semua kisahku untukmu
Lantunan bait tak dipuji ini, hanya karenamu-asky-
Smg, 10-05-2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Pensilku
PoetryLembaran demi lembaran aku padatkan dalam bentuk proposal. Yang aku sertai makna cinta dalam setiap tintanya. Mungkin baitnya tak semegah penyair termahsyur di Indonesia. Tautan tulisan yang kurang apik tak mengharuskanku untuk melangkah dalam karya...