Salam dari Hati

45 2 0
                                    

Bag. 6

Lembaran Pensilku
Terkuak sebuah emosi cinta pada sisi yang acuh. Dari Pelabuhan Teduh hingga Mata Elang serta Kang Santri. Tersusun rapi bak intan yang dilap sampai berkilau.

Teruntuk dikau yang belum terlena.
Murah senyum kecilmu tak akan kulupa
Corak rambut yang tegas nan berwibawa
Dengan rahang tegas yang berkharisma

Mata Elang yang kini tararah pada putri kecil cantik
Menyeka rangkulan istri terbaik
Bukan aku jodohnya yang amat munafik
Namun, Ernawati namanya yang tercantik

Kang Santri merebah senyum tebar pesona
Muslimah terpikat oleh alunan suara
Bacaan qur'an yang amat tentram
Menumbuhkan inspirasi untuk calon imam

Entahlah, siapa jodoh?
Entahlah, kapan jodoh?
Mengapa hanya mereka?
Belum tentu satu diantara mereka, bukan?

Harapan sebuah asa tertoreh pada Lembaran Pensilku
Menyematkan pilu meredam kelu
Itulah kalimatku

-asky-
Semarang, 23 Juni 2016

Lembaran PensilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang