Rintikannya banyak, menghampiri malam yang akan menua
Malam yang dinanti menjadi basah
Malam yang basah menjadi resah
Manuver yang tak terduga dengan kesunyianJemari tangan pun merenggut dingin yang bergelayut kesah
Dalam hening yang menyapih
Pekat rindu terancam lirih
Menunggu bingar sampai sepi menyalamiKau tak datang dalam putaran waktu ku
Hanya terlihat kursi panjang yang aku duduki sendiri
Di taman tempat sunyi ini
Sekejap sepi yang berkelanjutan dari kerumunan orang tak dikenal-asky-
Semarang, April 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Pensilku
PoetryLembaran demi lembaran aku padatkan dalam bentuk proposal. Yang aku sertai makna cinta dalam setiap tintanya. Mungkin baitnya tak semegah penyair termahsyur di Indonesia. Tautan tulisan yang kurang apik tak mengharuskanku untuk melangkah dalam karya...