Tiga belas| Sebuah perisai.

2.9K 401 47
                                    

Vote dulu oi...

.

.

.

Sudah vote? Arigatou!

.

.

.

Untouchable...

.

.

.

Last part bisa baca sendiri ya di part sebelumnya ^_^

.

.

Esok telah datang. Kamu menjalani hidup mu seperti biasanya. Malam mengerikan bersama 'mereka', dan siang yang melelahkan bersama Kuroko,Momoi, dan Kiyoshi. Semenjak kejadian itu ada banyak hal yang berubah. Belakangan ini Kiyoshi jarang sekali berbicara pada mu. Saat kamu ingin bicara dengannya, ada saja halangannya. Entah karena dia yang sibuk atau dia yang sengaja sibuk. Kamu pun tak tau hal itu. Selain itu, semenjak insiden itu kamu juga tidak pernah bertemu dengan pria merah Akashi Seijuuro itu. Sepertinya pria itu menepati janjinya pada mu untuk tidak hadir di kehidupan mu. Lagi. Sebenarnya itu hanyalah perjanjian sepihak yang kamu buat. Awalnya kamu cukup tenang dan senang dengan hal itu, tapi entah kenapa sepi juga tanpa dirinya.

Pikiran mu tetap melayang di udara. Siang ini pengunjung tak begitu banyak. Belakangan pelanggan juga tak membeludak seperti biasanya. Alhasil ada banyak waktu luang buat mu untuk melamun atau sekedar menatap jalanan Tokyo lewat etalase kedai. Kamu menatap setiap aktivitas di luar sana lewat mata biru mu itu. Tak hanya aktivitas manusia, kemampuan mu yang semakin hari semakin peka itu juga melihat aktivitas 'mereka'. Ini sudah masuk hari ke tujuh semenjak kejadian itu. Dan Kiyoshi masih saja tetap bersikap dingin dengan mu. Sebenarnya ada apa dengannya? Padahal kamu sangat ingat waktu itu dia memukul Akashi demi diri mu. Lalu apa masalahnya?.

'Apa Teppei-kun punya masalah?' Pikir mu. Masih menopang wajah yang sebenarnya cantik itu di telapak tangan mu. Mata sebiru lautan dangkal itu masih betah menatap luar.

"Hei.. [your name]-chan.." Momoi menepuk lembut pundak mu. Membuat mu sedikit terperanjat dan kembali menatapnya yang duduk di hadapan mu.

"Ano.. Uhm.. Boleh aku tanya sesuatu?" Momoi berhati hati dalam berbicara.

"Tentu saja." Ucap mu singkat.

"Apa.. Kau.. sedang.. marahan dengan Kiyoshi-chan?" Momoi menatap menyelidik. Kamu sedikit terkejut dengan kalimat itu. Namun kemudian berusaha memasang senyum setulus mungkin.

"Tidak.. Siapa bilang?" Ujar mu.

"Ku lihat akhir akhir ini kalian jarang bicara.. Sebenarnya apa yang terjadi?" Momoi masih menyelidik.

"Kami baik baik saja.. Soal kami jarang bicara, karena kami memang tidak memiliki sesuatu yang perlu di bicarakan, Momoi." Ucap mu. Momoi menghela nafas lelah. Dagu Ia tempelkan pada meja.

"Huuffth.. Entah kenapa.. Kita ini sudah berteman cukup lama.. Yah.. meskipun baru hanya hitungan bulan.. Tapi entah kenapa ya aku merasa bahwa kau masih tidak mempercayai ku [yor name]-chan. Padahal aku selalu menceritakan masalah ku pada mu.." Lirih gadis pinky itu. Kamu sedikit syok, namun kemudian menatap sendu ke arah Momoi.

"Aku mempercayai mu Momoi.." Ujar mu. Momoi kembali menatap mu. Mata jambunya itu menatap mu sekali lagi.

"Kalau begitu kau bisa menceritakan masalah mu pada ku [your name]-chan.. Barang kali aku bisa membantu mu." Ucap nya. Kamu menghela nafas.

✔Untouchable [Akashi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang