Last Love (Chapter 10)

3.7K 398 9
                                    

Irene menyapukan blush on berwarna pink pada pipi ranumnya. Rambutnya sengaja digerai begitu saja. Ia sengaja memilih dress berwarna pastel selutut yang semakin mempercantik penampilannya. Dibelakangnya sudah ada Sehun memakai kaus polos dengan celana jins.

"Kau sangat cantik." puji Oh Sehun sambil memegang kedua bahu Irene.

Irene tersipu malu. Jantungnya berdegup semakin cepat.

"Ah...aniyo." sanggah Irene sambil menyampirkan tas selendang di bahunya. "Justru kau yang sangat tampan."

"Benarkah? Aku memang tampan dari kecil."

Irene meninju pelan dada Sehun.

"Aish. Kau terlalu percaya diri tuan Oh Sehun."

"Ini fakta nona Bae Irene."

Keduanya tertawa kencang. Meskipun Irene masih merasa dongkol, tapi ia sangat senang karena akhirnya Sehun menepati janjinya untuk bersama-bersama pergi ke sungai cheonggyecheon. Bahkan Sehun mengatakan akan mengajaknya pergi ke suatu tempat.

"Kajja."

Irene segera bangkit dari tempat duduknya.

Sehun langsung membungkukan badannya lalu mengulurkan tangannya. Seperti seorang pangeran yang ingin mengajak berdansa permaisurinya. Kaki Irene terlipat kebelakang dan kedua tangannya mengangkat sedikit ujung dressnya. Tanpa ada rasa ragu Irene langsung menyambut tangan Sehun.

Keduanya saling bertatapan kemudian tertawa. Persis seperti kejadian dalam dongeng. Kehidupan keduanya terasa penuh keajaiban.

Akhirnya Sehun dan Irenepun pergi meninggalkan Wendy yang asik tertidur sendirian didalam rumah.

***

"Indah sekali." ujar Irene takjub.

Kedua bola matanya menatap kesana kemari. Udara yang sejuk ditengah pusat kota dan beningnya air sungai membuatnya semakin betah untuk tinggal berlama-lama disini. Tangan Sehun sama sekali tidak pernah lepas dari genggaman Irene. Keduanya lalu terdiam disebuah jembatan.

"Apa kau tahu? Dulu sungai ini sangat kotor." ucap Sehun.

"Jinjja? Ah tidak mungkin." sanggah Irene yang tidak percaya.

"Jadi, dulunya Cheonggyecheon menjadi tempat para pendatang yang ingin mengadu nasib di Seoul. Sungai Cheonggyecheon menjadi tempat tak ubahnya selokan besar." ujar Sehun sambil menunjuk jari telunjuknya pada aliran sungai. "Pada tahun 2003 walikota Seoul, Lee Myung-bak melakukan perubahan besar-besaran dan terciptalah sungai jernih seperti saat ini."

"Daebak! Ternyata kau juga sangat pintar tentang sejarah ya."

"Aku memang terlahir dengan ketampanan dan kepintaran yang luar biasa. Dan aku memang suka sekali dengan pelajaran sejarah."

"Ah pantas saja." Irene mengangguk-anggukan kepala.

"Waeyo?"

"Kau suka sejarah kan? Pantas saja sampai sekarang kau susah melupakan masalalumu sendiri haha."

Sehun menatap Irene tidak suka.

"Apa maksudmu?"

Irene langsung gelagapan. Ia sebenarnya hanya ingin mengajak bercanda Oh Sehun. Tapi sepertinya Sehun sangat marah padanya.

"A...ani. Tadi aku hanya bercanda sungguh."

Sehun melepas genggaman Irene. Kemudian ia berjalan kearah barat meninggalkan Irene seorang diri.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang