Last Love (Chapter 17b)

2.9K 294 45
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mencintaimu adalah sebuah pilihan. Dan aku jelas memilihmu karena cinta."

***

"Kau kenapa, Sehun?"

Krystal mengalungkan tangannya pada leher Sehun. Lelaki itu terlihat sangat murung malam ini. Sehun hanya menyunggingkan senyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku baik-baik saja." ucap Sehun berusaha meyakinkan Krystal. Padahal hatinya terasa begitu kalut sekarang.

"Jinjja?" Krystal menaikan sebelah alisnya.

Sehun mengangguk pasti. Sementara Krystal merasa tidak yakin dengan jawaban yang terlontar dari mulut Sehun.

"Aku buatkan teh ya."

"Tidak usah Soojung."

"Kopi?"

"Tidak."

"Tapi..."

"Aku kedepan dulu ya. Kau mau makan apa?"

Krystal memajukan bibirnya kesal. Ada apa dengan Sehun? Dia sedikit berbeda. Seolah ada masalah yang tidak ingin di ceritakan pada Krystal.

"Kau kenapa sih?" bentak Krystal tidak suka.

Sehun langsung menyambar jaket hoodie-nya lalu melangkah keluar menuju pintu apartemen. Kupingnya seolah tertutup rapat sekarang. Karena sebenarnya ia hanya membutuhkan ketenangan untuk mengobati hatinya yang gamang. Jika boleh jujur, ia masih ragu dengan keputusannya menceraikan Irene.

***

Berulang kali Irene masuk kedalam kamar mandi. Perutnya terasa begitu mual. Keringat dingin berukuran biji jagung bercucuran membasahi dahinya. Ia kemudian terduduk lemas di sebelah kloset. Otot-otot di kakinya seolah tidak dapat berfungsi dengan baik.

"Ah...ada apa dengan perutku?" gumam Irene pada dirinya sendiri.

Tangannya tergerak untuk memijat pelan dahinya sendiri. Kepalanya berdenyut nyeri. Karena terus menerus muntah, tidurnya jadi terganggu. Irene termenung. Entah mengapa malam ini ia ingin memakan tteobbokie yang ada di warung-warung pinggir jalan.

"Andai saja Sehun ada disini."

Mata Irene terpejam lemas. Ia berharap ada siapapun orang yang datang kerumahnya sambil membawakan tteobbokie kesukaannya.

***

Udara malam yang menusuk membuat tubuh Sehun menggigil tidak karuan. Sepanjang perjalanan tangannya terus di gosokan untuk memberikan efek hangat pada sekujur tubuhnya. Ia menatap sekilas pada warung kecil yang ada di dekat taman. Ada berbagai macam jajanan disana. Buru-buru Sehun mendekat.

Tangannya meraih baso ikan yang berjejer rapih didalam wadah almunium. Sambil terus memakan, ia melirik sekilas pada wadah tteobbokie yang ada disampingnya. Aroma khas juga rasa pedas mulai berpadu nikmat dalam mulutnya.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang