Last Love (Chapter 16)

3K 311 77
                                    

"Jika merindukanmu adalah kesalahan yang fatal, maka aku tidak akan pernah menyesali itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jika merindukanmu adalah kesalahan yang fatal, maka aku tidak akan pernah menyesali itu. Karena setiap rindu yang kurasa adalah sebuah kesabaran terindah."

***

Sudah 1 minggu lamanya Irene menikmati sarapan pagi sendirian. Ia terduduk tepat di atas kursi makan. Tidak ada yang bersuara kecuali jarum panjang pada jam yang ada di atas dinding. Dengan penuh rasa malas ia mencoba untuk memakan roti berisikan selai cokelat. Tidak ada rasa manis ataupun pahit. Lidahnya terasa hambar sekarang. Yang ada di pikirannya sekarang hanyalah Oh Sehun.

Berbicara tentang Sehun, Irene jadi teringat bahwa lelaki itu sekarang seolah hilang di telan bumi. Tidak ada kabar satupun yang bisa di peroleh olehnya. Sudah hampir ratusan pesan dikirim oleh Irene tetapi sama sekali tidak mendapatkan balasan. Teleponnya selalu saja di matikan atau bahkan tidak di angkat.

"Kau dimana, Oh Sehun?" gumam Irene pelan.

Kepalanya tertunduk lemas. Cairan berwarna bening itu kembali turun. Irene tidak terbiasa menghadapi semua ini sendirian. Ia terlalu nyaman berada di sisi Sehun. Sehingga ketika lelaki itu tidak ada, ia merasa sangat rapuh.

"Aku harus mencari Sehun." ucap Irene kemudian. Ia tidak bisa terus menangis seperti ini. Ya, tidak bisa.

Maka pada pagi hari di awal bulan maret itu Irene berjanji untuk mencari tahu dimana keberadaan suaminya.

***

"Kau sudah bangun?"

Krystal tersenyum kecil dibalik selimut tebal berwarna putih yang menyelimuti tubuh polosnya. Di sebelahnya ada Sehun yang mengenakan kaus v-neck berwarna putih bersih sedang memperhatikannya lembut.

"Kau tidak bekerja?" ucap Krystal dengan suara parau khas orang yang baru bangun dari tidur.

"Aku sedang sibuk."

"Maksudmu?" Krystal menaikan sebelah alisnya.

"Aku sedang sibuk memperhatikan wanita cantik yang telah dikirim tuhan kepadaku."

Pipi Krystal bersemu merah menahan malu. Sehun selalu dapat membuatnya merasa terbang tinggi ke angkasa.

"Aku menyayangimu, Sehun."

"Aku lebih menyayangimu."

Sehun lalu mendorong tubuh Krystal mencoba untuk mengecup bibir sang gadis dengan penuh hasrat yang syarat akan kasih sayang teramat dalam. Krystal menikmati setiap kali bibir itu menyapu bersih bibirnya. Ia sangat menikmati masa-masa seperti ini. Sehun selalu menjaganya, memberikan kasih sayang seutuhnya dan selalu membahagiakannya.

Krystal tidak akan pernah lupa ketika satu minggu yang lalu Sehun membelikannya sebuah apartemen yang ada dikawasan Gangnam dan lelaki itu menyatakan cinta padanya. Semuanya terjadi begitu cepat. Berkat Sehun ia bisa memungut kembali memori-memorinya yang sempat hilang.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang