Last Love (Chapter 20)

3.1K 288 25
                                    

"Penyesalan memang selalu datang di akhir."

***

Kini nyonya dan tuan Oh sedang menatapi anak lelaki semata wayangnya yang tengah duduk di seberang sofa. Kepalanya nampak tertunduk muram. Sementara tuan Oh berdehem kencang.

"Jadi, kau menceraikan Bae Irene?" tuan Oh mencoba memulai percakapan.

Mulut Sehun tetap diam membisu.

"Jawab Oh Sehun!" bentak tuan Oh. Tangannya menggebrak kencang meja ruang tamu.

Nyonya Oh mencoba untuk terus menenangkan amarah yang meledak dari suami tercintanya.

"Kau hanya bisa membuat malu keluarga!"

Tuan Oh yang terlihat sudah naik pitam langsung menampar keras wajah Oh Sehun.

"Ya tuhan, hentikan!"

Nyonya Oh yang merasa tidak tega seketika memeluk tubuh Oh Sehun. Ia tidak bisa membiarkan suaminya terus menampar habis-habisan Oh Sehun. Bagaimanapun ia tetap satu darah, tetap anaknya.

"Jangan pernah membela dia," tuan Oh menunjuk geram wajah Sehun. "Dia sudah berselingkuh dan menceraikan Irene. Harusnya kau sadar, keluarga kita bisa seperti ini berkat keluarga Irene, Sehun. Jika kau tidak menerima perjodohan harusnya kau bilang dari awal. Jangan menyakiti Irene dengan cara rendahan seperti ini."

Lagi, tuan Oh menampar wajah Sehun dengan keras. Menyebabkan darah keluar dari sudut mulut Sehun.

"Hentikan!" teriak nyonya Oh sambil terus mendekap Sehun.

"Tidak apa, eomma. Ini jelas salahku." cicit Sehun. "Aku tidak bisa menjaga Irene dan pernikahanku dengan baik."

Nyonya Oh terus menciumi kepala Sehun dengan sayang. Air matanya mengalir deras. Ia orang yang melahirkan Sehun dengan susah payah. Dan ia sama sekali tidak mengharapkan kehidupan anaknya akan sulit seperti sekarang.

"Irene tadi datang kesini," isak nyonya Oh. "Dan dia bilang akan pergi keluar kota."

Sehun tersentak mendengar penuturan nyonya Oh.

"Irene pergi dengan siapa?"

"Untuk apa kau harus tahu?" tuan Oh kini yang bersuara. "Toh kau sudah membuang Irene, kan?"

Sehun kembali terdiam.

"Jangan pernah kembali ke rumah ini. Appa malu memiliki anak tidak bertanggung jawab sepertimu, Oh Sehun." titah tuan Oh. Ia langsung pergi meninggalkan Sehun dan istrinya.

Sebersit penyesalan muncul membuat hati Sehun goyah begitu saja. Bukan seperti ini yang ia mau. Ia hanya menginginkan kebahagiaan. Itu saja.

"Yang sabar, nak." Nyonya Oh mencoba menguatkan hati sang anak. "Penyesalan memang selalu datang di akhir."

"Aku memang salah, Appa pantas memarahiku."

Sehun terisak sedih mengingat segala kebahagiaan yang telah terenggut oleh keegoisannya sendiri.

***

"Kau sudah bangun, Krys?" tanya Kai.

Tubuh Krystal menggeliat kecil. Matanya perlahan terbuka. Buru-buru Kai melangkah maju menuju tirai lalu dibukanya secara perlahan. Menyebabkan sinar matahari menusuk masuk mengenai mata Krystal.

"Siang ini aku akan pergi." ujar Kai. Krystal mengernyitkan dahinya bingung.

"Kemana?"

"Sepertinya aku akan mencari pekerjaan untuk membeli tiket pesawat ke Amerika." Kai tersenyum kecut. "Keluargaku tidak memberikan uang sepeser pun. Jadi, sebelum aku bekerja ke Amerika aku harus bisa membiayai hidupku sendiri disini."

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang