Last Love (Chapter 28) END

2.7K 182 11
                                    

"Ya ampun badan mu kotor sekali sayang..."

Dengan cekatan Irene membersihkan pakaian seorang bocah kecil yang berumur sekitar 3 tahun. Sesekali sang bocah tersenyum lebar karena senang habis bermain pasir.

"Es kim...ingin es kim..."

Irene mengangguk tanda membolehkan. Cuaca di pantai memang sangat panas kali ini. Tidak ada salahnya bukan jika memanjakan kerongkongan untuk sementara?

"Yak!!! Sehunnie!!!!!" teriak Irene tepat di depan kuping Sehun.

"Aish...aku sedang berjemur, kau ini. Ada apa!" balas Sehun tak kalah galak.

"Jinjja...kau memarahi aku?"

"Tidak. Tidak. Baiklah maaf." Sehun segera mendudukan dirinya di pasir lalu ia tatap lelaki kecil yang ada disamping Irene, "apa kau lihat-lihat?"

"Hey...hey...kau tidak boleh galak padanya." gerutu Irene sebal, "Jae Hoon...anak kesayangan ku...kau ingin es krim rasa apa?"

"Uhm....es kim hitam." ujar Jae Hoon polos.

"Mana ada es krim hitam!!!" kini Sehun semakin gemas. Ingin rasanya menoyor anak tersebut.

Tak ada sabar lagi, sesegera mungkin Irene cubit perut milik Oh Sehun.

"Cepat belikan es krim hitam." perintah Irene.

"Mana ada es krim hitam, sayang. Jika kita di Seoul pasti ada. Lihatlah...tidak ada yang jualan apapun disini."

Mereka bertiga sedang ada di pulau Bijindo. Pulau tenang nan sunyi yang hanya di huni oleh warga yang bekerja sebagai nelayan saja. Irene sengaja memilih pulau ini karena memang memiliki pemandangan yang indah.

Lautnya begitu bening dan langit biru yang memang syahdu di pandang mata. Membuat Irene ingin selalu datang kesini lagi dan lagi.

"Lalu bagaimana?"

Jae Hoon siap-siap akan menangis. Kedua matanya mulai berair. Mulutnya yang kecil ia lipat dengan sengaja.

"Jangan menangis. Aku mohon." pinta Sehun yang kemudian menggendong Jae Hoon penuh cinta.

"HWAA....HWAAAA....."

Dan detik kemudian anak lelaki berumur 3 tahun tersebut menangis dengan kencang.

"Es kimm..es kim...hiks...hikss..."

Irene menatap Sehun bingung. Begitupun sebaliknya. Tidak tahu harus berbuat apa.

"Bagaimana jika kita melakukan lompat kodok?" usul Sehun.

Jae Hoon lalu tersenyum. Ia senang bermain lompat kodok apalagi jika dengan Sehun.

"Ya..ya..Hoon suka kodok."

Dan Irene bisa bernafas lega kali ini. Di tatapnya Sehun dengan penuh sayang. Lelaki itu memang menyebalkan, keras kepala dan susah di atur. Tapi Irene tahu betul Sehun sangat menyayanginya juga anak kecil. Irene mengelus perut ratanya.

Andai saja aku bisa memberikan dirimu keturunan, Oh Sehun...batin Irene sedih.

***
"Apakah Park Jae Hoon senang bisa berlibur bersama Appa Sehun dan Eomma Irene?"

Sang empunya nama mengangguk-anggukan kepalanya yang mungil sambil terus memakan cokelat batangan yang diberikan oleh Sehun.

"Terimakasih sudah mengurusi anak ku." ujar Chanyeol sambil membungkukan sedikit badannya.

"Ah tidak...aku yang justru ingin mengurusi anak mu. Lagi pula kasihan Joy, dia kan sedang hamil anak kedua kalian. Jadi tidak apa-apa jika Jae Hoon di titipkan dirumah kami. Justru kami senang." tutur Irene.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang