Apa yang akan kau lakukan jika ternyata kau sudah dijodohkan dengan seorang lelaki kaya raya bernama Oh Sehun? Hal itu adalah sebuah mala petaka besar bagi Bae Irene. Kehidupannya berubah 180 derajat semenjak ia terperangkap dalam kehidupan seorang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Warning! FF ini PG-17 ya inget. Untuk ade-ade emesh yang ada dibawah 17 diharapkan untuk tidak membacanya. Gomawo!^^
***
Matahari sudah semakin condong kearah barat. Irene dapat melihat segerombol burung-burung berterbangan melintasi langit yang kini berwarna kuning kemerahan. Rasanya begitu indah mengingat ini adalah senja yang kesekian kali yang dilewati dengannya dan Oh Sehun.
Keduanya sekarang berada tepat di bibir pantai. Tidak ada siapapun. Hanya Irene, Sehun, lautan dan senja yang masih tersisa disana. Sehun sengaja mengajak Irene menjauh dari keramaian. Ia bahkan rela menempuh perjalanan berjam-jam lamanya hanya demi menikmati keindah senja bersama Irene disana. Jari jemari Sehun mulai tergerak mencoba meraih tangan Irene.
Irene kemudian menjatuhkan kepalanya tepat pada pundak Sehun. Sedangkan Sehun menggenggam erat tangan Irene. Mata mereka kini terfokus pada matahari yang semakin turun seolah ditelan lautan.
"Sehun, apa kau juga senang?" gumam Irene.
"Ne. aku senang karena bisa menghabiskan waktu dengan bidadari cantik sepertimu." Sehun lalu mengecup kepala Irene.
Irene tersenyum geli sekarang. Rayuan Sehun memang sebuah senjata jitu yang mampu memabukan pikirannya.
"Ah aku ingin segera mandi." ujar Sehun sambil mengibas-ngibaskan tangannya. "Tetapi aku ingin mencium istriku dulu."
Sehun mulai mendekatkan bibirnya pada wajah Irene. Irene terdiam sejenak. Mandi? kamar mandi? Astaga! Irene ingat sesuatu sekarang.
"OMO! Sehun aku lupa!"
"Waeyoyeobo?" Sehun menggerutu dalam hati. Padahal sedikit lagi ia akan menyentuh bibir Irene.
"Aku belum mematikan shower di kamar mandi."
"Yak! Kau ceroboh sekali." Sehun langsung menyentil dahi Irene. "Kajja kita pulang sekarang."
Irene buru-buru masuk kedalam mobil disusul dengan Sehun. Dalam hati Sehun berjanji akan membuat Irene mati kutu di tempat tidur malam ini.
***
Irene masuk terlebih dahulu kedalam kamar. Sementara Sehun masih harus memarkirkan mobil dibawah hotel. Mulutnya menganga melihat linangan air. Irene langsung berlari memasuki kamar mandi. Tetapi kakinya malah terpeleset menyebabkan tubuhnya terjerembab jatuh. Seluruh tubuh Irene kini basah terkena cipratan air.
"OH SEHUN!!!" Irene berkali-kali memanggil nama Sehun.
Hampir 5 menit kemudian Sehun baru masuk kedalam kamar. Dengan santai ia berjalan sambil bersiul.
