Last Love (Chapter 24a)

2.2K 233 55
                                    

"Karena cinta membutuhkan pengorbanan dan perjuangan."

***
Joy dan Chanyeol bisa bernafas lega karena sekarang Oh Sehun tengah di tangani dokter. Joy nampak shock mengingat wajah pusat pasi Sehun. Bibirnya bergetar, hatinya terasa pilu sekali.

"Kau baik-baik saja?"

Chanyeol nampak khawatir. Di sisi lain, ia juga merasakan ketakutan yang sama seperti kekasihnya, Joy. Ia takut bila terjadi hal yang tidak menyenangkan pada Sehun.

"Sudah ya, semuanya pasti baik-baik saja." Chanyeol mencoba menguatkan kekasihnya. Perlahan ia usap punggung Joy.

"Sudahlah. Untuk apa kita mencari Irene?" Joy bertanya sendu, "mungkin dia sudah berbahagia dengan kehidupannya yang baru. Lihat! Sehun nampak seperti orang bodoh!"

Hati Joy terasa tertohok. Tekanan dalam hidupnya semakin banyak. Apalagi semenjak Irene pergi -entah kemana- bersama orang yang tidak di ketahui olehnya. Setiap malam Seulgi selalu menelepon, menanyakan keberadaan kakak satu-satunya itu. Dan Joy selalu menjawab: 'Tenanglah, dia sedang menenangkan diri. Aku tahu keberadaannya tapi ku mohon jangan sampai kau dan eomma khawatir ya. Jaga kesehatanmu terus, nanti ada waktunya ia pulang'

Demi bulan dan matahari! Joy menyesal telah berkata bohong seperti itu. Ia bahkan tidak tahu Irene dimana, dengan siapa, masih hidup atau bahkan sudah mati. Ia tidak tahu!

"Hey, hey Joy!" Chanyeol merengkuh tubuh mungil milik Joy kedalam pelukannya, "kita harus mencari nona Irene. Dia belahan jiwa tuan muda. Dan kau sahabat karibnya, bukannya kau sendiri yang bilang bahwa dia sebenarnya sudah kau anggap saudara?"

Chanyeol semakin mengeratkan pelukannya pada Joy.

"Dulu, kakek kemudian appa yang mencari keberadaan keluarga nyonya Bae. Dan dengan takdir tuhan, aku yg merupakan penerus ke-3 keluarga Park berhasil menemukan cucu dari Daniel, orang yang berjasa dalam hidup keluarga Oh." Chanyeol tersenyum kecut, "dari lahir hidupku sudah di atur sedemikian rupa. Melindungi dan mengabdi pada keluarga Oh. Aku tidak menyerah, mencari keberadaan keluarga Daniel. Karena itu sudah tugasku."

Joy terdiam.

"Sekarang umurku sudah 28 tahun. Kau bisa bayangkan? Bagaimana rasanya mencari orang yang tidak ada kaitannya denganmu?" Chanyeol menatap dalam manik mata Joy. "Aku bisa saja membangkang, melupakan asal usul keluarga Park atau bahkan jasa-jasa keluarga Oh. Tapi? Aku tahu diri, Joy. Aku hanya manusia. Timbal balik sudah menjadi hukum alam di dunia ini. Setidaknya aku tahu apa itu keluarga. Dan karena tuan Oh, aku bisa merasakan apa itu keluarga. Apapun yang aku mau selalu di kabulkannya. Dia sudah menganggapku seperti anaknya sendiri, tidak ada kasta yang membatasi. Apalagi ketika tuan muda semakin besar dan membutuhkan pengawalan, aku selalu siap untuk menjadi tameng untuknya."

"Maka dari itu. Kau juga harus menjadi tameng untuk nona Irene. Kau harus tahu, disakiti dan di khianati itu tidak menyenangkan. Wajar, jika ia ingin meninggalkan semuanya. Aku yakin, di dalam hatinya nona pasti menyesal. Namun egonya yang besar terlalu picik untuk bisa sekedar memaafkan masa lalunya yang suram bersama tuan muda."

"Tapi..."

"Aku tahu kau kalut, sayang. Semuanya akan baik-baik saja. Bahkan seluruh bawahanku sudah aku perintahkan untuk mencari nona Irene. Kita hanya perlu sabar, tetap berusaha dan yang utama, berdoa pada Tuhan."

Joy mengangguk setuju. Ketika tidak ada satupun orang yang bisa di andalkan, Tuhan lha yang akan selalu bisa mendengarkan.

"Terimakasih, sayang. Aku beruntung memilikimu."

"Tidak, aku yang beruntung memiliki kau, Joy. Jangan bersedih lagi ya."

Keduanya saling melempar senyum. Itulah Cinta, saling menguatkan dan mengasihi di setiap waktunya.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang