Last Love (Chapter 19)

3.2K 281 56
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu oleh Sehun pun tiba. Setelah menunggu selama 3 hari 3 malam, Krystal di izinkan pulang oleh pihak rumah sakit. Sambil menenteng tas besar –berisi pakaian Krystal- ia masih sempat mendengar seluruh celotehan yang keluar dari mulut Krystal.

"Aku ingin pergi ke pantai." celetuk Krystal. Sehun hanya menganggukan kepalanya tanda mengiyakan.

"Nanti kita akan melihat senja disana. Hanya kita berdua."

Pikiran Krystal mulai melayang melampaui langit. Ia sudah membayangkan berbagai macam hal romantis juga menarik yang pasti akan di lakukan Sehun padanya. Belum apa-apa, hatinya sudah berbunga saja.

"Tetapi bulan ini aku sangat sibuk sekali. Apalagi asisten Park sudah mengundurkan diri." Sehun tersenyum kecut. "Jadi aku tidak bisa mengambil cuti kerja sesuka hati."

Krystal menghentikan langkah kakinya.

"Gara-gara aku, kau jadi susah seperti ini."

Matanya sudah mulai berkaca-kaca. Ia menangkupkan seluruh wajahnya dengan tangan kosong.

"Tidak. Ini bukanlah salahmu."

Ditengah lorong yang sepi itu, Sehun lalu merengkuh tubuh Krystal dalam dekapannya. Air mata yang mengalir dari mata Krystal adalah buah kesedihannya juga. Ia paling tidak bisa bila harus menyaksikan kaum hawa menangis.

"Sudah ya. Jangan menangis." pinta Sehun. Dengan lembut ia kecup ubun-ubun Krystal.

***

"Aku bisa pulang sendiri kok. Kau tidak perlu mengkhawatirkan ku, Taehyung."ujar Irene di tengah perbincangannya lewat telepon. "Urus saja pembukaan toko bungamu itu."

Taehyung tertawa kencang di sebrang sana.

"Nanti aku telepon lagi ya. Sampai jumpa, Irene."

PLIP

Sambungan terputus. Bertepan dengan itu seluruh pakaian Irene sudah masuk kedalam ransel besarnya. Irene melangkah sejenak menuju jendela. Ada berbagai macam hal menarik dibawah sana, tetapi semua seolah menjadi tiada arti baginya. Ya, kehidupannya yang semula berwarna-warni kini telah berubah drastis menjadi abu-abu.

Ia kira akhir cerita dari kehidupannya akan sebahagia Cinderella. Tetapi justru perkiraannya salah besar. Irene sekarang seperti sedang menunggu. Ada dua perkiraan yang akan terjadi dalam hidupnya. Akankah ia menjadi seperti buih yang hilang begitu saja dalam kebencian dan kesedihan ataukah ia akan ditusuk oleh kayu tajam yang membunuh tiada ampun?

Ia masih belum siap jika harus terlupakan begitu saja seperti buih ataupun merasa kesakitan ditusuk kayu tajam. Irene tidak tahu kemana lagi ia harus menepi, membersihkan hati juga pikirannya. Yang ia tahu, kesakitan paling abadi adalah ketika kehilangan orang yang disayang untuk yang kedua kalinya. Setetes air mata lalu turun.

Irene masih belum siap menerima kenyataan bahwa Sehun berselingkuh, pernikahannya hancur juga anaknya sudah tiada. Dengan mudahnya tuhan memberikan kebahagiaan tetapi mengapa semua itu harus dibayar oleh kedukaan yang berlarut-larut.

"Apa salahku, tuhan?" tanya Irene pada sang maha kuasa.

Irene sudah seperti daun rapuh sekarang. Hanya tinggal di tiup oleh angin kencang lalu terhempas dalam jurang kepedihan. Ia sadar, selama ini masih banyak dosa yang telah diperbuatnya. Ia masih belum bisa membahagiakan eomma, appa dan Seulgi.

Ia masih belum bisa menjadi umat yang baik dan taat dalam beragama. Ia masih memiliki banyak kekurangan dan mungkin sekarang tuhan sedang mengujinya. Tuhan mungkin ingin melihat setegar apa sosok Bae Irene. Bagaimanapun Irene tidak boleh terus seperti ini. Karena mengeluh bukanlah jawaban dari seluruh permasalahannya.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang