Last Love (Chapter 27)

1.6K 157 29
                                    

Irene memutuskan keluar dari ruang operasi dengan tangis yang tiba-tiba pecah begitu saja. Dadanya bergerak naik turun menahan emosi dan sesak yang melingkupinya.

"Kenapa kau menangis?" sahut Joy yang kemudian memeluk Irene erat sekali. "Hey..hey..aku paling tidak suka kau seperti ini. Kau bukan wanita lemah!"

Irene menangis sesegukan sambil memeluk erat tubuh Joy.

"Aku akan bertunangan dengan pria lain, Joy. Aku mohon beritahu Sehun jika dia sudah sadar."

Kedua bola mata Joy lalu mencuri pandang pada Chanyeol yang terpaku disamping mereka berdua. Tatapan Chanyeol seolah mengartikan "Kok bisa?"
Joy menggelengkan kepalanya pelan ke kanan dan ke kiri tanda tak tahu menahu tentang apa yang sudah terjadi saat ini.

"Aku akan membantu mu mengurusi semuanya. Kau tidak perlu sedih, nanti aku akan membujuk Sehun untuk datang ke acara pertunangan mu."

Irene lalu melepaskan pelukannya. Ia hapus sisa-sisa air mata yang menghiasi wajah cantiknya.

"Maaf aku sudah mengecewakan mu Joy. Aku bukan sahabat yang baik."

"Ssttt..." Joy memegang erat kedua bahu Irene dengan kedua tangannya. "Kau sahabat sejati ku. Saat dunia membuang mu, maka aku adalah orang pertama yang akan selalu mendukung mu. Dan kau pantas mencari kebahagiaan mu sendiri Bae Irene. Sebagai sahabat aku akan tetep mendukung apapun pilihan mu."

Park Chanyeol yang menyaksikan ini semua kemudian memilih untuk menyusul dokter agar Sehun bisa secepatnya dinpindahkan pada ruang rawat. Ia rasa, Irene membutuhkan Joy untuk saat ini.

Dan mengenai pertunangan...biarlah nanti Joy yang memberi kejelasan. Tidak baik rasanya bagi seorang Chanyeol untuk banyak bertanya.

"Ehm..." Chanyeol berdehem keras membuat kedua sahabat yang ada disampingnya menoleh secara bersamaan, "saya permisi ke ruang rawat ya. Joy, antarkan nona Irene mencari makanan. Kurasa ia sungguh kelelahan."

Joy mengangguk mengerti kemudian menarik pelan tangan Irene untuk segera pergi dari rumah sakit dan mencari makanan.

"Aku tidak lapar, Joy." gerutu Irene.

"Kau harus makan. Lihat tubuh mu semakin kurus dan dada mu...semakin kecil."

"Brengsek kau, Joy. Kau pun sama! Dadamu semakin mengecil."

"Ya memang dadaku ini kecil. Nanti akan ku pompa agar besar. Sudah puas?"

Keduanya lalu tertawa kencang. Mereka berdua sangat rindu akan keintiman seperti sekarang. Sungguh, Irene berjanji akan menebus semua dosa-dosanya selama ini.

"Aku ingin bercerita banyak hal pada mu."
"Tentu. Aku akan menjadi pendengar setia mu. Kajja..."

"Aku ingin mie dan kimchi."

"Yak!!! Aku jadi ingat ketika SMA kita sering makan itu karena uang kita sudah habis dan tak mampu membeli makanan di kantin hahaha. Aku juga mau!" Joy berseru senang. "Lebih baik kita ke mini market yang ada dibelokan sana saja!"

***
"Kau baik-baik saja, Tuan?"

Sehun mengangguk pasti.

"Kau ingin minum?"

Kepala Sehun bergerak ke kanan dan kiri. Tanda menolak.

"A.. Aku masih hi..hidup?" dengan susah payah Sehun berbicara. Rasa pusing masih menyelimutinya kali ini.

"Dokter dan tim nya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa tuan muda."

"Terimakasih asisten Park Chanyeol...berikan juga ucapan terimakasih ini pada semua yang sudah menyelamatkan nyawaku." Sehun terdiam sejenak. "Dan untuk Irene ku rasa, biarkan dia berbahagia. Aku ingin datang ke acara pertunangannya nanti."

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang