Last Love (Chapter 18)

3K 299 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung segera turun dari mobil ambulan di susul dengan beberapa perawat yang sudah siap dengan sebuah brankar. Dengan penuh kehati-hatian dan juga rasa khawatir, Taehyung menggenggam erat tangan Irene. Dadanya terasa begitu sesak melihat wajah Irene yang begitu pucat.

"Bertahanlah, Irene." gumam Taehyung cemas.

Kaki Taehyung berlarian seirama dengan detak jantungnya yang berpacu begitu cepat. Keringat dingin bercucuran pada dahi Taehyung. Tubuh Irene sudah masuk kedalam ruangan sedangkan seorang perawat wanita tersenyum ramah pada Taehyung.

"Maaf tapi anda tidak boleh masuk kedalam ruangan."

"Tapi..." tubuh Taehyung semakin mendesak masuk. Namun sang perawat tetap menahan tubuh Taehyung.

"Demi keselamatan kerabat anda, silahkan duduk disana." titah sang perawat sambil menunjuk kursi panjang yang ada di sudut ruangan.

Taehyung mengalah. Demi keselamatan Irene, ia harus mengalahkan egonya. Buru-buru ia menduduki kursi yang kosong. Ia termenung sendirian. Seluruh kaus dan celana jins nya habis terkena darah. Bahkan ia pun tak sadar bahwa tangannya sendiri masih berlumuran darah.

"Lebih baik kau basuh darah itu." suruh wanita tua yang kemudian berlalu dihadapan Taehyung.

"Eh?" Taehyung yang tersadar tersenyum malu.

Baru saja ia akan berdiri, sesosok lelaki dengan panik menggendong tubuh Krystal. Ya, Taehyung yakin bahwa itu adalah Krystal. Kepala sang lelaki terus menengok kekanan dan kiri.

"Bukankah itu..." Otak Taehyung terus berpikir keras berusaha mengingat wajah sang lelaki.

"Tolong bantu aku. Dia tiba-tiba pingsan dan terus mengeluh sakit kepala." Seru sang lelaki. Seorang perawat langsung mengarahkan mereka kesebuah lorong.

"Bingo! Dia suami Irene." ujar Taehyung.

Baru saja ia akan menyapa, sosok tersebut sudah hilang. Taehyung nampak kebingungan mencari keberadaan mereka. Seorang dokter berjubah putih tiba-tiba menepuk pundaknya.

"Apakah anda keluarga dari wanita yang mengalami pendarahan?"

Taehyung terkejut.

"Ya, saya keluarganya."

Sang dokter tersenyum simpul.

"Bisa tolong telepon suaminya? Saya ingin bicara serius dengan suaminya."

"Sa...saya suaminya dok." ujar Taehyung asal. Nadanya begitu terbata-bata.

"Mari masuk kedalam ruangan saya." Suruh sang dokter. Taehyung menurut.

Bukankah berbohong demi kebaikan dibolehkan dalam dunia ini?

***

"Dia hanya kelelahan dan tekanan darahnya sangat tidak stabil." Ucap sang dokter. "Saya sarankan, nyonya Soojung harus menginap dulu dirumah sakit selama beberapa hari untuk memulihkan keadaannya."

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang